Advertisement

IDI: 28 Dokter Kandungan Meninggal karena Covid-19, Banyak Ibu Hamil OTG

Newswire
Sabtu, 10 Juli 2021 - 06:37 WIB
Nina Atmasari
IDI: 28 Dokter Kandungan Meninggal karena Covid-19, Banyak Ibu Hamil OTG Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebutkan dokter kandungan menempati posisi kedua paling banyak meninggal dunia karena Covid-19 yakni sebanyak 28 orang. Hal itu berdasarkan informasi yang disampaikan pada 5 Juli 2021.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan, penyebab tingginya angka kematian pada dokter kandungan karena hampir 51,5 persen ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 dengan status OTG (orang tanpa gejala).

Advertisement

Presentase itu dikutip Adib dari data Persatuan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI).

“Jadi memang risiko paparannya itu, kalau misalnya kita dalam kondisi yang normal, kita bisa screening lah, dengan SWAB Antigen, dengan PCR. Cuman kalau ibu hamil datang sudah pembukaan lengkap, mau tidak mau harus tetap ditolong. Itu kan suatu kondisi yang memang menjadi suatu resiko,” kata Adib, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Polda DIY Punya Selter Khusus untuk Anggota dan Keluarganya

Jelasnya, bagi dokter kandungan di rumah sakit, terdapat sejumlah tempat yang menjadi potensi penularan seperti di poli pelayanan, ruang melahirkan, dan ruang operasi.

“Nah karena kondisi kandungan itu lebih banyak kondisi emergensi maka tentunya susah untuk kemudian membuat pembatasan-pembatasan pasien, karena kasus-kasus melahirkan cukup tinggi saat ini,” paparnya.

“Dan dengan kondisi tadi (51,5 persen ibu hamil OTG), maka risiko pasien-pasien yang ditanganinya juga ya bisa dikatakan ya tadi sebagian juga memang sudah positif Covid-19,” sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI) Ari Kusuma Januarto menyebutkan banyak ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Saat ini sedang terjadi peningkatan kasus pada ibu hamil terkonfirmasi oleh Covid-19. Ini sendiri meningkat adanya varian baru, jadi kami merasa perlu adanya perlindungan pada ibu hamil,” kata Ari lewat video diskusi daring, Jumat (2/7/2021) minggu lalu.

Baca juga: Ini Delapan Penyakit Paling Memakan Klaim BPJS Kesehatan, Jantung di Urutan Pertama

Berdasarkan data yang dihimpun POGI, sepanjang April 2020-Maret 2021, dilaporkan 536 ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19.

“Dari 536 itu secara 51,5 persen mereka OTG (Orang Tanpa Gejala)” imbuh Ari.

Jelasnya, sebanyak 75 persen ditemukan terpapar Covid-19 pada usia kandungan 37 minggu atau menjelang proses melahirkan.

“Artinya, dia (ibu hamil) mungkin terlambat diketahui atau dia juga baru datang (periksa) saat usia 37 minggu. Sehingga 37 minggu kita ketahui itu masa-masa dia mau melahirkan, ini jelas akan membutuhkan fasilitas untuk dirujuk segala macam,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement