Advertisement
Jumlah Pasien Covid-19 Melonjak, Pemerintah Tambah Ruang Isolasi di Rumah Sakit

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menambah jumlah ruang isolasi dan perawatan intensif secara nasional, mengantisipasi peningkatan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit.
Langkah antisipasi tersebut wajib disertai penerapan kebijakan yang tegas agar penyebaran Covid-19 tidak kian meluas. Juru Bicara Kemenkes untuk penanganan Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi mengatakan Kementerian menambah ruang isolasi dari 75.000 pada pekan lalu menjadi 81.000. Untuk ruang perawatan intensif, Kemenkes melakukan penambahan melalui konversi tempat tidur yang ada menjadi tempat perawatan Covid-19.
Advertisement
"Di hilir, kami memastikan untuk meningkatkan tempat perawatan isolasi dan perawatan intensif. Juga memastikan kecukupan sarana dan prasarana serta obat-obatan," ujar Nadia, akhir pekan ini.
Baca juga: Tracing Covid-19 Diusulkan Libatkan Operator Seluler, Begini Caranya..
Kondisi rumah sakit di sejumlah wilayah Tanah Air memprihatinkan setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 usai musim mudik Idulfitri 2021.
Di DKI Jakarta, penambahan jumlah pasien Covid-19 sangat kentara terjadi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan. Data per 19 Juni 2021, pasien Covid-19 RSDC Wisma Atlet bertambah dari 6.466 orang menjadi 7.056 orang dalam sehari.
Selain di Ibukota, data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo hingga awal pekan lalu menunjukkan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) Rumah Sakit Solo mencapai 78 persen. Adapun, keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 mencapai 94 persen.
Baca juga: Panglima TNI Minta Petugas PPKM Mikro Bekerja Lebih Maksimal
Di Jawa Barat, data Pusat Informasi Covid-19 per 18 Juni 2021 mengungkapkan total BOR mencapai 81 persen. Naik 1,66 persen dari hari sebelumnya. Sebanyak 12.019 dari 14.839 tempat tidur di rumah sakit Jawa Barat terisi oleh pasien Covid-19.
Kendati telah melakukan antisipasi, Nadia menilai penambahan tempat perawatan tidak akan efektif. Tenaga kesehatan diperkirakan akan kewalahan menghadapi bertambahnya jumlah pasien.
Nadia melanjutkan, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro mesti dipertegas untuk menghadapi dampak arus mudik dan arus balik beberapa waktu lalu.
"Pemerintah sudah memperpanjang PPKM mikro. Maka, tentunya pelaksanaan PPKM mikro tersebut harus betul-betul tegas," ujarnya.
Di sisi lain, mulai Agustus 2021, pemerintah mendatangkan 50 juta dosis vaksin produksi Pfizer secara bertahap . Hal tersebut menjadi berita baik di tengah lonjakan kasus serta krisis tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit Tanah Air.
Nadia mengatakan vaksin merek Pfizer didatangkan 7-12 juta setiap bulan dan digunakan dalam program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
Advertisement

BPBD Gunungkidul Mulai Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
Advertisement
Advertisement