Advertisement
Pakar: Kebanyakan Pendidikan Vokasi Justru Menimbulkan Useless Generation
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan Program Sertifikasi Kompetensi dan Profesi bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa pendidikan tinggi vokasi. - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com JAKARTA - Tantangan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di era digital kian tidak mudah karena banyak keahlian lama yang tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman yang menuntut berbagai talenta yang lebih advance.
Upaya mencetak sumber daya terampil tersebut rupanya masih jauh dari harapan di saat berbagai bidang industri itu semuanya mengarah pada era revolusi industri 4.0.
Advertisement
Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia Prof. Rhenald Kasali mengatakan sebagian besar pendidikan vokasi di Indonesia masih terkait dengan bidang-bidang ilmu yang justru dapat menimbulkan useless generation.
Artinya, bidang ilmu yang dipelajari tersebut mungkin saja ke depannya akan sudah tidak terpakai lagi karena telah digantikan oleh kemajuan teknologi. “Ini yang berbahaya jika tidak dapat diatasi dengan baik,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (17/6/2021).
Kebutuhan industri terus mengalami pergantian dan perubahan setiap 5-10 tahun ke depan. Misalnya saja, ketika seseorang menempuh pendidikan vokasi selama 3 tahun maka ilmunya kemungkinan hanya bisa dipakai dalam 7 tahun ke depan, setelah itu jika seseorang tersebut tidak adaptif terhadap perubahan dan tidak mau terus belajar maka ilmu yang dimilikinya berpotensi tidak lagi bisa digunakan.
“Pendidikan vokasi itu jangan hanya mengajarkan hal-hal teknis saja tetapi bagaimana dapat mempersiapkan kemampuan bagi para siswa atau mahasiswanya untuk terus mau menjadi pembelajar dan terus mengembangkan diri. Sebab, jika hanya mengajari hal teknis saja maka dalam kurun 5 hingga 10 tahun ke depan akan useless,” ujarnya.
Apalagi di era industri 4.0 ketika perkembangan teknologi begitu cepat dan dapat digunakan untuk menggantikan peran manusia sehingga yang kini dibutuhkan bukan hanya hard skill tetapi juga soft skill, kemampuan manajemen, serta keinginan untuk terus mau belajar agar mampu beradaptasi dari satu keahlian ke keahlian lainya.
Bagaimanapun, berkompetisi dengan dunia baru ke depannya membutuhkan sumber daya manusia berbeda, teknologi berbeda, metode berbeda, serta sistem proses yang juga berbeda sehingga seseorang harus dapat terus mengikuti perubahan tersebut.
“Pendidikan vokasi juga tidak bisa hanya mempersiapkan lulusan yang hanya akan menghadapi kompetisi pada hari ini saja tetapi juga harus mempersiapkan lulusan yang dapat bekompetisi untuk masa mendatang bahkan hingga 10 tahun ke depan,” ujarnya.
Menurut Founder dari Rumah Perubahan ini, langkah pemerintah mendorong link and match antara kebutuhan industri dan perguruan tinggi sebetulnya sudah cukup baik, akan tetapi masih belum cukup.
Hal itu lantaran pemerintah juga perlu mempersiapkan dan membangun ekosistem yang kondusif antara dunia pendidikan, dunia usaha dan dunia industri sehingga mampu menjawab tantangan dalam mencetak SDM yang memiliki keahlian industri 4.0.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
2.018 PPPK Kulonprogo Ucapkan Ikrar Antikorupsi Seusasi Terima SK
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Jip Merapi Tak Laik Jalan, Dishub Lakukan Evaluasi
- ISIF 2025 Soroti Tragedi Sumatera dan Lemahnya Kolaborasi
- Pengendara Aerox Tewas dalam Laka di Jalan Samas Bantul
- Wastra Sleman Diusung Jadi Inspirasi Busana Kerja Modern di JFP
- UEA hingga PBB Siap Bantu Penanganan Banjir Sumatra
- Polda Lampung Sebut PT Minas Punya Izin Kayu Log dari Kemenhut
- Pemkot Jogja Siapkan Penyaluran Bantuan Korban Banjir Sumatera
Advertisement
Advertisement




