Advertisement
Angka Kematian akibat Covid-19 di AS Capai 600.000 Kasus
Warga menerima vaksin Covid-19 di lokasi vaksinasi massal di Lumen Field Event Center di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (13/3/2021)./Antara - Reuters/Lindsey Wasson\\r\\n
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai lebih dari 600.000 orang hingga kemarin, Selasa (15/6/2021) waktu setempat meski vaksinasi telah menurunkan jumlah kasus secara drastis. Akan tetapi, ada harapan negara itu akan bangkit dari masa suram seiring akan masuknya musim panas.
Jumlah nyawa yang hilang di AS, sebagaimana dicatat oleh Universitas Johns Hopkins, lebih besar daripada populasi Baltimore atau Milwaukee seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (16/6/2021).
Advertisement
Jumlah tersebut sama dengan jumlah orang Amerika Serikat yang meninggal karena kanker pada 2019. Sementara itu, di seluruh dunia, angka kematian akibat Covid-19 mencapai sekitar 3,8 juta orang.
Pada saat yang sama, California dan New York mencabut sebagian besar pembatasan yang tersisa dan bergabung dengan negara bagian lain untuk menghadapi musim panas yang menyenangkan dan mendekati kehidupan normal bagi banyak orang Amerika Serikat.
“Jauh di lubuk hati saya ingin bersukacita,” kata Rita Torres, pensiunan administrator universitas di Oakland, California seperti dikutip.
Namun, dia mengatakan akan berhati-hati menyikapi kondisi tersebut karena tidak ingin menyesal.
Dengan kedatangan vaksin pada pertengahan Desember tahun lalu, kematian akibat Covid-19 per hari di AS telah turun menjadi rata-rata sekitar 340 orang dari yang tertinggi lebih dari 3.400 orang pada pertengahan Januari.
Kasus tercatat rata-rata sekitar 14.000 sehari atau turun dari seperempat juta per hari selama musim dingin.
Angka kematian sebenarnya di AS dan di seluruh dunia diperkirakan jauh lebih tinggi akibat banyak kasus diabaikan atau mungkin disembunyikan oleh beberapa negara.
Presiden Joe Biden saat berkunjung ke Eropa mengatakan bahwa meski kasus baru dan kematian menurun secara dramatis di AS, namun masih terlalu banyak nyawa yang hilang dan sekarang bukan waktunya untuk menurunkan kewaspadaan kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
Advertisement
Mencicipi Bakso Keju Lumer dan Bakso Jumbo Viral di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Persebaya vs Borneo FC: Misi Bangkit Dua Raksasa
- Tikus Masuk Kabin, Penerbangan KLM Terpaksa Dibatalkan
- JKC Golf for Charity Dukung UMKM Difabel Binaan Bank BPD DIY
- Bambang Akui Antrean Online Mobile JKN Sangat Mudah bagi Lansia
- Jogja City Mall Hadirkan Event Natal dan Tahun Baru Desember
- Sambut Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng DIY
- Festival Lorong 4 Hadirkan Harmoni Holistik di Jogja
Advertisement
Advertisement



