Advertisement

Hari Asma Sedunia: Mitos dan Fakta di Masyarakat

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 05 Mei 2021 - 11:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Hari Asma Sedunia: Mitos dan Fakta di Masyarakat Ilustrasi asma - istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Hari Asma Sedunia dirayakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah penyakit pernapasan tersebut.

Dalam rangka Hari Asma Sedunia, Dr. Arvind Kate, Ahli Paru di Rumah Sakit Multispesialis Zen, Chembur menyampaikan mitos dan fakta terkait penyakit yang menyerang pernapasan itu.

Advertisement

Asma bisa digambarkan sebagai kondisi paru-paru yang menyebabkan masalah pernapasan. Makanya, asma dikenal sebagai penyakit pernafasan kronis. Penderita asma akan sering menghadapi masalah saat bernapas.

Penyakit ini bahkan bisa mengancam jiwa beberapa orang. Asma mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia tetapi ada banyak mitos dan informasi palsu yang mengelilinginya. Ini adalah kebutuhan saat ini untuk memisahkan fakta dari fiksi dan mendidik orang tentang penyakit ini.

Berikut sejumlah mitos seputar penyakit asma:

1. Penderita asma tidak boleh berolahraga

Fakta- Sangat penting untuk menghindari pemicu asma seperti serbuk sari, jamur, dan debu. Karenanya, saat berolahraga, Anda memastikan tidak ada pemicu. Olahraga selalu baik bagi individu agar tetap sehat. Ini penting untuk kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Anda harus berolahraga hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.

Olah raga dapat meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita asma. Namun, pastikan Anda tidak terkena debu atau serbuk sari saat berolahraga. Anda juga bisa melakukan yoga dan latihan pernapasan di rumah. Ini akan memastikan bahwa Anda tetap sehat dan sehat. Olahraga teratur akan membantu Anda mempertahankan berat badan yang optimal dan mengelola gejala asma. Anda bahkan dapat menyewa pelatih kebugaran dan berolahraga di bawah bimbingannya.

2. Setiap orang yang menderita asma akan menunjukkan gejala yang sama

Fakta- Ini sama sekali tidak benar. Gejala asma bervariasi dari satu orang ke orang lain dan dari episode ke episode. Seseorang mungkin mengalami masalah pernapasan sementara dia akan mengalami batuk atau mengi. Oleh karena itu, sebaiknya Anda hanya minum obat yang diresepkan oleh dokter. Jangan mengobati sendiri tergantung gejalanya. Melakukannya adalah larangan ketat karena dapat berisiko bagi Anda.

3. Adalah mungkin untuk mengatasi asma Anda

Fakta- Gejala asma Anda dapat berubah seiring waktu dan bahkan hilang. Ini bisa terjadi karena perubahan lingkungan atau bahkan tubuh seiring bertambahnya usia. Dimungkinkan juga untuk mengelola kondisi dan mengendalikan pemicunya. Beberapa anak muda penderita asma yang gejalanya sudah hilang juga bisa mengalaminya lagi di kemudian hari. Gejala ini dapat muncul kembali karena faktor lingkungan seperti polusi atau perubahan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati

Gunungkidul
| Sabtu, 12 Juli 2025, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement