Advertisement
17 Orang di Indonesia Terpapar Mutasi Covid-19, Salah Satunya Meninggal Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Beberapa mutasi virus Corona sudah masuk ke Indonesia, di antaranya B117 dari Inggris, B1617 dari India, dan B1351 dari Afrika Selatan. Setidaknya hingga kini ada 17 orang yang terlacak sudah terpapar mutasi virus tersebut.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, dari 17 kasus tersebut, ada yang sudah sembuh, ada yang masih dirawat, dan ada pula yang sudah meninggal dunia.
Advertisement
Pasien yang meninggal dunia adalah yang terpapar mutasi virus B1351 dari Afrika Selatan. Nadia menjelaskan kasus tersebut ditemukan di Bali saat proses pelacakan kontak.
“B1351 itu WNI di Bali, ini dalam proses pelacakan karena beliau pekerja wisata yang banyak berhubungan dengan WNA dari luar. Ini sedang kita kumpulkan datanya dan kemudian kita lakukan pemeriksaan,” kata Nadia dalam konferensi pers, Selasa (4/5/2021).
Sayangnya, B1351 diketahui paling cepat mempengaruhi tingkat keparahan penyakit, bahkan sampai mempengaruhi efektivitas vaksin.
Adapun, spesimen B1351 didapat dari spesimen positif rumah sakit. Artinya yang bersangkutan bergejala berat sampai harus dirawat di ruang perawatan intensif dan meninggal pada 16 Februari 2021.
Baca juga: Dikabarkan Tak Lolos Seleksi Pegawai KPK, Novel Baswedan Curiga Bakal Disingkirkan
“Namun, dalam pelacakan kontak dari keluarga, memang ada yang positif satu orang, tapi tidak ada yang berakhir kepada kematian,” kata Nadia.
Sementara itu, untuk kasus B1617 saat ini ada dari WNI yang sudah sembuh dan dari WNA India yang saat ini masih menjalani isolasi di rumah sakit.
“Saat ini WNA tersebut sedang dalam proses isolasi, kondisinya stabil, ada keluhan tapi sangat ringan dan isolasi di rumah sakit,” jelasnya.
Untuk kasus WNI yang terpapar varian B1617 pada awal April kondisinya tidak ada gejala berat, sehingga hanya isolasi mandiri, dan saat ini sudah sehat dan negatif Covid-19. Dari kasus tersebut menimbulkan klaster keluarga.
“Jadi suami dan anak beliau positif. Tapi ketiganya sekarang sudah baik, sedang kita lakukan pelacakan kasus, karena mungkin ada 20-25 kasus kontak dengan B1617 ini,” ungkap Nadia.
Whole Genome Sequencing
Nadia menjelaskan, dalam melakukan Whole Genome Sequencing untuk menelusuri mutasi virus dilakukan di 3 area sebagai sampel pemeriksaan.
Pertama, untuk mendeteksi kemungkinan kasus impor sehingga sampel diambil dari pelaku perjalanan.
Kedua, untuk mendeteksi apakah kejadian yang terjadi di rumah sakit telah menimbulkan mutasi atau varian baru. Sehingga sampel yang diambil mewakili dari beberapa rumah sakit.
Terakhir, di masyarakat melalui sampel positif yang diambil di puskesmas atau kontak tracing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement