Advertisement
TNI Akui Kesulitan Angkat Bangkai KRI Nanggala
FOTO ARSIP-Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). - ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali masih belum dievakuasi. Asisten Perencanaan dan Anggaran (V) (Asrena) Kasal Laksda TNI Muhammad Ali mengaku pihaknya masih mengalami kesulitan untuk mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala 402.
Sejauh ini, alat yang digunakan untuk evakuasi hanya mampu membawa bagian kecil badan kapal dari kedalaman air 838 meter.
Advertisement
Ali menjelaskan saat ini terdapat kapal survei dari pemerintah China yang dilengkapi dengan kapal selam mini untuk membantu mengangkat kapal selam Nanggala-402. Kapal tersebut mampu menyelam hingga 1.000 meter kedalaman laut. Namun, kata Ali, proses pengangkatan masih sulit karena memang butuh dibantu tenaga manusia untuk mengaitkan ke kapal selam Nanggala-402.
Baca juga: Jaga Ekosistem, Puluhan Ribu Ikan Endemik Lokal Disebar di Sungai Klayar
"Tapi untuk mengangkat agak sulit karena menempelkan pengait dengan barang yang akan diangkat itu butuh tangan, butuh tangan bisa penyelam bisa robot," kata Ali dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube TNI Angkatan Laut, Selasa (4/5/2021).
Ali menyebut apabila bantuan dari penyelam tersebut membutuhkan baju khusus dan perlu dibantu dengan robot untuk pemasangan. Proses pengangkatan badan kapal pun masih belum mulus dilakukan mengingat bantuan itu hanya bisa menaikkan bagian kecilnya saja.
"Sampai saat ini mungkin bagian kecil saja yang bsa diangkat tapi bagian besar belum," tuturnya.
Baca juga: Terjadi Peningkatan Penularan, Sleman Zona Merah Covid-19
Selain kapal dari pemerintah China, pihaknya juga dibantu oleh kapal SKK Migas yang memiliki kemampuan memasang crane untuk mengangkut barang yang cukup berat dari dasar laut.
Ali menyebut tidak bisa menentukan batas waktu untuk proses evakuasi mengingat lokasi tenggelamnya kapal selam Nanggala-402. Belum lagi proses evakuasi terkendala oleh adanya internal wave atau gelombang dalam laut.
"Mungkin kita benar-benar harus hati-hati dan harus sabar."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Ringan, Selasa 28 Okt 2025
- Petani Milenial Sleman Incar Pasar Program MBG
- DPRD Minta Proyek Gunungkidul Tak Molor Saat Hujan
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Selasa 28 Okt 2025
- Lapangan Mancasan Jogja Bakal Disulap Setara Stadion GBK
- Juventus Pecat Igor Tudor Usai Catatan Buruk di Serie A
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro hingga Prambanan, Hari Ini
Advertisement
Advertisement





