Advertisement
Paket Misterius Bertuliskan FPI Munarman Bikin Geger Warga
Munarman - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Paket misterius berbalut kertas putih dan plastik hitam bertuliskan FPI Munarman tersebut diletakkan di jalan Raya Grogol, Kota Depok pada Minggu April 2021 malam sekitar pukul 20.00.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan menurut keterangan saksi di lapangan, paket itu semula ditemukan di belakang sebuah warung.
Advertisement
"Sekitar pukul 20.00 lewat sedikit tadi, warga setempat melaporkan dia menemukan barang mencurigakan persis di belakang warungnya," kata Imran, Senin (5/4/2021).
BACA JUGA : Diduga Terkait Terorisme, Eks Sekretaris Umum FPI
Pemilik warung pun berinisiatif memindahkan barang mencurigakan tersebut ke jalan raya. "Pemilik warung sempat memindahkan barang tersebut kira-kira 5 meter ke belakang warung, kemudian melapor, kemudian saya tadi koordinasi dengan polda," kata Imran.
Tim Gegana Mabes Polri pun diterjunkan untuk meneliti barang tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi sementara, paket itu adalah kaleng berisi magasin laras panjang dan beberapa butir peluru.
Imran mengatakan, saat ini paket bertuliskan FPI Munarman tersebut telah dibawa oleh Tim Gegana. "Masih diteliti Gegana. Saya enggak bisa memastikan itu barang apa, barangnya dibawa Gegana," kata Imran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kota Jogja dan Bantul Hari Ini Kena Dampak Pemadaman Listrik
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro, Tugu Jogja, Giwangan hingga Prambanan
- Arsenal Vs Crystal Palace, Skor 1-0, The Gunners Tak Terkejar
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 27 Oktober 2025
- Cek Lagi Harga Emas Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul Hari Ini
- Buruh di Gunungkidul Minta Kenaikan Upah 8,5 Persen, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement



