Advertisement
Percepat Vaksinasi Covid-19, Bio Farma Tambah Fasilitas Produksi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menambah fasilitas produksi vaksin Covid-19 untuk membantu memenuhi kebutuhan serta percepatan program vaksinasi pemerintah di berbagai daerah.
"Bio Farma sedang melakukan usaha percepatan dan penambahan kapasitas produksi vaksin dengan menggunakan fasilitas produksi gedung Nomor 43 yang baru saja mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Sekretaris Perusahaan Bio Farma hd Bambang Heriyanto, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu(31/3/2021) malam.
Advertisement
BACA JUGA : Bio Farma Pastikan Dosis Vaksin Tersedia untuk Vaksinasi
Sejak Selasa (30/3/2021), kata Bambang, fasilitas baru yang berada di Bandung, Jawa Barat, itu sudah bisa digunakan untuk produksi, sehingga dapat melengkapi fasilitas produksi sebelumnya di Gedung Nomor 21.
Bambang mengatakan, penambahan fasilitas baru itu diperkirakan dapat menambah stok vaksin menjadi 11,9 juta dosis, di mana sebelumnya hanya 7,9 juta dosis.
"Namun peningkatan kapasitas produksi ini juga masih tergantung pada supply bulk vaksin yang akan datang," katanya.
Untuk diketahui, Bulk Sinovac yang akan datang sampai Juli 2021 adalah sebanyak 140 juta dosis yang pengirimannya akan dilakukan secara bertahap.
Dalam waktu dekat akan datang sekitar 30 juta dosis bulk pada April 2021.
"Tentunya akan segera diproses untuk menambah stok vaksin berikutnya," katanya.
BACA JUGA : Agar Kebal Corona, Biofarma Sebut Seperempat Populasi
PT Bio Farma hingga saat ini telah mendistribusikan sebanyak 20,5 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi di wilayah Indonesia.
Vaksin tersebut berasal dari vaksin produk jadi Sinovac (CoronaVac) dan AstraZeneca, serta vaksin yang di produksi oleh Bio Farma dengan bahan baku atau bulk dari Sinovac.
Adapun total vaksin yang sudah diterima Indonesia sampai saat ini total 3 juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac, 1,11 juta dosis vaksin produk jadi AstraZeneca dari Covax/Gavi dan 53,5 juta dosis bulk dari Sinovac.
“Total bulk yang sudah kami terima adalah sejumlah 53,5 juta dosis, yang kami terima dalam empat kali kedatangan, dan sudah kami proses produksi sejak 13 Januari 2021 lalu dan diperkirakan menjadi sekitar 42 juta dosis, dan per 30 Maret sudah kami produksi sejumlah 26 juta dosis”, ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Pasar Suran Ledok Macanan Jogja Tingkatkan Perekonomian Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement