Advertisement
Ada Potensi Embargo Vaksin Covid-19, Ini Antisipasi Menkes
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid/19 kepada para pegadang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu 17 Februari 2021 / Sekretariat Presiden
Advertisement
Harianjogja.com,JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewaspadai kemungkinan adanya embargo dari negara produsen vaksin Covid-19. Dia menilai perlu pengaturan ritme vaksinasi agar tidak terjadi kekosongan vaksin.
Melalui laman Setkab dikutip Selasa (30/3/2021), Menkes menyampaikan, saat ini sejumlah negara di Eropa dan Asia kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Advertisement
Kondisi ini disebabkan adanya jenis virus mutasi baru yang juga telah terdeteksi di Indonesia. Situasi lain adalah mobilitas masyarakat yang terus meninggi. Dia menilai perlu dilakukan antisipasi menyikapi lonjakan tersebut.
BACA JUGA : Ini Jadwal Pelaksanaan Vaksinasi untuk Umum
“Saya ingin sampaikan bahwa meski kita sudah mengalami percepatan dalam vaksinasi,” katanya dikutip Selasa (30/3/2021).
“Kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan karena adanya potensi embargo dari negara produsen vaksin yag mengalami lonjakan kasus di negaranya. KIta perlu mengatur ritme vaksinasi agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya,” tambahnya.
Menkes menyebut lonjakan kasus di sejumlah negara harus disikapi masyarakat dengan lebih waspada serta menahan mobilitas dan mematuhi disiplin protokol kesehatan. Apalagi jenis mutasi virus baru sangat cepat menyebar.
Dia meminta masyarakat menghindari bepergian hingga pandemi benar-benar terkontrol. “Kalau nanti terjadi lonjakan kasus kasihan tenaga kesehatan kita akan kelelahan,” tuturnya.
BACA JUGA : Menkes Budi Gunadi Sebut RI Masuk 4 Besar Jumlah Vaksinasi Se-Dunia
Sementara itu dalam pelaksanaan vaksinasi, Menkes menyoroti rendagnya partisipasi lansia menerima vaksin. Padahal kelompok ini paling rentan dibandingkan dengan kelompok prioritas lain karena mudah sakit serta tingkat kematiannya tinggi.
“Mari kita upayakan bersama bagaimana bisa mendorong lansia bisa lebih cepat disuntik agar kita dapat melindungi orang tua kita. Semakin cepat vaksinasi dilakukan, semakin cepat kita mencapai kekebalan komunal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
Advertisement
Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Brasil Perangi Geng Narkoba di Rio de Janeiro, 64 Orang Tewas
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Seperlima Pantai di Italia Diprediksi Tenggelam pada 2050
- Beban Kerja Tinggi Picu Peningkatan Kasus Stroke di Usia Muda
- Eks Bupati Sleman Ditahan, Kuasa Hukum Angkat Bicara
- Kenali Gejala Stroke pada Perempuan
- Proyek Kelok 18 Penghubung Pantai Selatan Terus Dikerjakan
Advertisement
Advertisement



