Advertisement
Pendataan Sudah Dilakukan, Pengusaha Tunggu Kepastian Stok Vaksin

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pelaku usaha menanti kepastian ketersediaan vaksin dari pemerintah yang menunjuk PT Bio Farma (Persero). Sampai saat ini, pemerintah baru memberikan estimasi bahwa vaksin akan tiba di Indonesia pada April 2021.
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kepastian vaksin sangat dinanti oleh pelaku usaha karena swasta dinilai sudah siap untuk menyelesaikan tugas utamanya, yakni pendataan dan pendaftaran.
Advertisement
"Sekarang kunci utamanya adalah penyediaan vaksin. Kalau pendataan dan pendaftaran sudah jelas, sebab banyak perusahaan yang minat. Namun, soal kesediaan vaksin ini penting dan kami sekarang menunggu kapan vaksinnya tersedia," ujar Shinta ketika dihubungi, Kamis (25/3/2021).
BACA JUGA : Siap-Siap! Pelaku Wisata di Sleman Mulai Divaksin 5 April Mendatang
Pemerintah yang mengestimasikan vaksin datang pada April 2021, lanjutnya, belum memberikan kepastian mengenai tanggal persis kedatangan, jumlah spesifik, serta harga yang akan ditetapkan untuk vaksin yang akan digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong.
Perlu diketahui, proses pemulihan dunia usaha sangat bergantung dengan progres vaksinasi. Program vaksinasi yang masif pun dinilai menjadi kunci bagi sektor tersebut untuk bisa keluar dari persoalan pandemi dan kembali pulih.
Sejauh ini, program vaksinasi yang telah berlangsung dinilai cukup mampu memberikan efek positifnya ke sektor riil. Diharapkan, dimulainya program Vaksinasi Gotong Royong mampu mengakselerasi program vaksinasi Covid-19 di Tanah Air.
Berdasarkan data terakhir industri manufaktur di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), 3 sektor industri berhasil mencatatkan pertumbuhan positif sampai dengan kuartal ketiga tahun lalu, antara lain makanan dan minuman (mamin) 1,16 persen, perumahan dan perlengkapan rumah tangga 2,82 persen, serta kesehatan dan pendidikan 3,94 persen.
BACA JUGA : Gus Hilmy Kritik Vaksinasi Covid-19 untuk Kiai di Jogja Lambat
Selain itu, IHS Markit melaporkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode Februari berada di level 50,9. Kendati pun lebih rendah dari periode Januari dengan PMI di angka 52,2, kondisi manufaktur dalam negeri masih di level ekspansif.
Bahkan, Kemenperin meyakini sektor mamin mampu tumbuh 5 - 9 persen tahun ini. Terutama, karena terdorong oleh penjualan pada periode Ramadan-Lebaran yang diperkirakan melonjak seiring dengan sudah berjalannya program vaksinasi pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement

Jalur Trans Jogja ke Malioboro dan Lokasi Wisata Lain, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
- Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement