Ahli Sebut Sekolah Bisa Kembali Dibuka Mulai 50 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menilai idealnya rencana pemerintah untuk kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 bisa dimulai dengan pembukaan 50 persen terlebih dahulu.
Melalui akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Senin (22/3/2021) 14.07 WIB, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) itu mengakui bahwa belajar dan mengajar secara virtual tidak ideal. Namun, dia juga mengaku bahwa dengan alasan itu tidak berarti dia sepakat sekolah tatap muka akan dibuka dalam waktu dekat.
Advertisement
Di lain sisi, ahli ilmu penyakit dalam ini juga mengerti dorongan untuk membuka sekolah itu besar, termasuk dari pemerintah. Zubairi kembali menekankan sikapnya bahwa pembukaan sekolah dengan sistem pembelajaran tatap muka hanya dimungkinan bila tingkat kasus positif (positivity rate) virus Corona atau Covid-19 di Indonesia berada di bawah 5 persen.
"Saya tekankan sekali lagi. Sikap saya ya setuju sekolah dibuka, asal positivity rate kurang dari 5 persen. Apakah saat ini sudah aman? Ya belum. Indonesia itu rata-rata 20 persen ke atas. Kondisi itu akan rawan untuk siswa—karena risiko penularannya amat tinggi," tulisnya di Twitter.
Saya tekankan sekali lagi. Sikap saya ya setuju sekolah dibuka, asal positivity rate kurang dari 5 persen. Apakah saat ini sudah aman? Ya belum.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 22, 2021
Indonesia itu rata-rata 20 persen ke atas. Kondisi itu akan rawan untuk siswa—karena risiko penularannya amat tinggi.
Zubairi berharap pada Juli 2021 tingkat kasus positif Covid-19 nasional bsia berada di bawah 5 persen. Kendati begitu, dia mengingatkan pembukaan sekolah tatap muka dengan positivity rate rendah itu pun masih harus tetap dibarengi protokol kesehatan ketat.
Menurut dia, dengan kondisi tersebut, pembelajaran tatap muka bisa direalisasikan kembali secara bertahap atau tidak langsung seluruh pelajar.
"Semoga, Juli nanti, positivity rate kita bisa di bawah 5 persen, dan itu pun harus tetap patuh prokes. Idealnya, mulai saja dulu dengan 50 persen jam sekolah biasa. Kelas jangan langsung diisi penuh. Dan, kegiatan belajar diselingi keluar kelas untuk melakukan olahraga," lanjut Zubairi dalam utasannya.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per kemarin, Senin (22/3/2021), menunjukkan positivity rate nasional harian mencapai 15,28 persen, sedangkan secara mingguan mencapai 13,61 persen.
Sebelumnya, Profesor Zubairi Djoerban juga telah mengatakan bahwa pembukaan kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 hanyadimungkinkan dengan satu syarat yakni positivity rate virus Corona Indonesia berada di bawah 5 persen. Saat itu, dia mengaku belum yakin positivity rate di Tanah Air bisa mencapai kisaran tersebut.
"Saya setuju banget sekolah tatap muka dibuka Juli mendatang. Asalkan positivity rate kita di bawah 5 persen. Kalau bisa 3 persen, ya lebih bagus. Merem saya bilang setujunya. Apakah Indonesia bisa di bawah 5 persen? Saya tak begitu yakin, tapi tetap berharap bisa. Bismillah," tulisnya di Twitter.
Saya setuju banget sekolah tatap muka dibuka Juli mendatang. Asalkan positivity rate kita di bawah 5 persen. Kalau bisa 3 persen, ya lebih bagus. Merem saya bilang setujunya.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 19, 2021
Apakah Indonesia bisa di bawah 5 persen? Saya tak begitu yakin, tapi tetap berharap bisa. Bismillah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
- Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA
- BRIN Usulkan Pemanfaatan Data Satelit dan Kecerdasan Buatan untuk Penanganan Bencana
- Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
Advertisement
Advertisement