Advertisement
Zona Kuning Covid-19 Meningkat, Satgas: Daerah Harus Termotivasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Perkembangan peta zonasi risiko Covid-19 nasional secara kuantitatif saat ini didominasi zona oranye (sedang) dan kuning (rendah). Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito berpesan agar daerah zona kuning bisa cepat masuk ke zona hijau.
Berdasarkan data per 28 Februari 2021, zona merah (tinggi) ada 11 kabupaten/kota, zona oranye 277 kabupaten/kota, zona kuning 211 kabupaten/kota, zona hijau tidak ada kasus baru ada 11 kabupaten/kota, dan yang tidak terdampak 3 kabupaten/kota.
Advertisement
“Pada perkembangan pekan ini, yang menjadi perhatian ialah peningkatan jumlah zona kuning. Dari sebelumnya 95 kabupaten/kota, meningkat drastis menjadi 211 kabupaten/kota,” kata Wiku pada konferensi pers, Selasa (2/3/2021).
BACA JUGA : Jumlah RT Zona Kuning di Sleman Berkurang Jadi 551 RT
Kondisi ini menurut Wiku, harus terus ditingkatkan lagi dari segi penanganan dan dilakukan secara efektif dan partisipatif.
"Yang perlu diperhatikan ialah jumlah kabupaten/kota di zona oranye perlu segera ditekan, agar dapat berpindah ke zona kuning, mengingat sebagian besar kabupaten/kota berada di zona oranye," ungkapnya.
Untuk itu, Wiku meminta pemerintah daerah menjadikan peningkatan zona kuning sebagai motivasi dalam meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 di daerahnya. Terutama, bagi daerah yang masih menghuni zona merah dan oranye agar segera melakukan evaluasi dan pembenahan.
“Untuk mencapai keberhasilan dalam penanganan, dibutuhkan kerjasama seluruh lapisan masyarakat. Sehingga melawan pandemi Covid-19 tidak hanya dilakukan pemerintah sendiri,” tegasnya.
BACA JUGA : Jumlah RT Zona Kuning di Sleman Berkurang Jadi 551 RT
Dengan begitu, diharapkan pada pekan-pekan selanjutnya jumlah kabupaten/kota zona merah bisa berkurang hingga tidak ada sama sekali, dan zona oranye berkurang secara perlahan.
"Karena seyogyanya, keberhasilan suatu daerah mencerminkan keberhasilan seluruh lapisan masyarakatnya, bukan hanya pemerintahnya," tambah Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement