Advertisement
Selama PPKM Mikro, Jam Operasional Ritel Modern Diusulkan Sampai Pukul 22.00
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pelaku usaha berharap pemerintah kembali memberi izin operasional ritel modern sampai pukul 22.00 saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro periode kedua yang akan berlangsung sampai dengan 8 Maret 2021.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey menilai perpanjangan jam operasional tidak akan memicu kerumunan yang memperburuk penanganan Covid-19. Perpanjangan waktu operasional dinilai bisa makin memperbaiki kinerja usaha yang menunjukkan sinyal perbaikan.
Advertisement
“Operasional rampung pukul 21.00 dan 22.00 tidak signifikan perbedaannya. Selain itu jika PPKM mikro benar-benar ketat, maka yang beraktivitas sudah benar-benar tersaring,” kata Roy saat dihubungi, Senin (22/12/2021).
Operasional ritel modern di pusat perbelanjaan sendiri sempat dibatasi menjadi hanya sampai pukul 19.00 di berbagai wilayah sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Sementara saat PPKM mikro, operasional dibatasi maksimal menjadi pukul 21.00 untuk sejumlah wilayah.
Roy mengatakan penambahan tiga jam operasional dibandingkan dengan saat pembatasan setidaknya bisa menaikkan penjualan ritel modern sampai 20 persen. Performa ritel sepanjang PPKM mikro pun terbilang cukup memuaskan, Aprindo mencatat kenaikan penjualan di kisaran 10 sampai 15 persen selama dua pekan pemberlakuan PPKM mikro 9--22 Februari 2021.
“Kami mencatat ada kenaikan penjualan di kisaran 10 sampai 15 persen, karena bersamaan dengan momen Tahun Baru Imlek juga. Namun dengan penambahan operasional nantinya kami harap kenaikan bisa sampai 20 persen,” sambungnya.
Roy memperkirakan bisnis ritel modern bisa mulai membaik pada kuartal II meskipun belum benar-benar pulih. Adapun untuk kinerja pada kuartal I 2021 dia sebut bisa lebih baik dibandingkan kuartal IV 2020 ketika momen Natal dan Tahun Baru tidak bisa dioptimalisasi akibat kebijakan pembatasan.
Sementara itu, Executive Director Retailer Vertical Nielsen Indonesia Wiwy Sasongko menyebutkan festive season yang akan datang dalam beberapa bulan ke depan bisa menjadi katalisator kinerja bagi bisnis ritel modern. Namun, pelaku usaha diharapkan terus melihat perkembangan tren konsumen pada 2021 yang masih dipenuhi ketidakpastian.
“Pelaku usaha harus gesit menghadapi situasi pada 2021 karena masih adanya ketidakpastian tentang kondisi pandemic dan ekonomi. Pastikan juga selalu melihat perubahan perilaku konsumen secara berkala,” kata Wiwy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
Advertisement
Advertisement