Dituduh Berikan Vaksin pada 10 Orang Tak Sesuai Aturan, Menkes Argentina Mundur
Advertisement
Harianjogja.com, BUENOS AIRES- Vaksinasi Covid-19 di Negara Argentina tersandung masalah penyalahgunaan. Menteri Kesehatan Argentina, Gines Gonzalez Garcia, mengundurkan diri dari jabatannya, Jumat (19/2/2021), menyusul berbagai laporan yang menyebut ia telah menggunakan jaringan dan kekuasaannya untuk memberikan vaksin kepada mereka yang tidak berhak.
Garcia, lewat surat yang ia unggah ke media sosial Twitter, mengatakan ada beberapa orang yang melanggar prosedur vaksinasi karena "kebingungan yang tidak disengaja" di kementerian saat ia tengah dinas ke luar.
Advertisement
Dua sumber di kantor presiden sebelumnya mengatakan Presiden Alberto Fernandez meminta Gines mundur setelah muncul banyak berita bahwa ia memberi akses vaksin kepada 10 orang tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
Baca juga: Libur Lebaran Tak Lama Lagi, Menkes Sudah Wanti-Wanti dii Rumah Saja
Dari 10 orang itu, satu di antaranya adalah seorang jurnalis senior. Ia mengaku mendapatkan vaksin setelah menghubungi Gines.
Skandal itu pun membuat banyak pihak cemas adanya korupsi pada program vaksinasi COVID-19 di Argentina. Padahal, jumlah vaksin yang tersedia terbatas.
Di Peru, menteri luar negeri dan menteri kesehatan pada awal bulan ini juga mengundurkan diri karena skandal vaksin. Mantan presiden di Peru juga diselidik oleh polisi setelah adanya laporan bahwa ratusan pejabat dan pihak lain telah menerima vaksin sebelum program vaksinasi berlangsung.
Baca juga: AJI Minta Pemerintah Tiru Australia Paksa Facebook Bayar Konten Milik Media Indonesia
Kelompok itu juga bukan bagian dari relawan yang menerima vaksin untuk program uji klinis.
Di Argentina, salah satu jurnalis ternama Horacio Verbitsky mengatakan ia menerima vaksin setelah menghubungi menteri kesehatan.
"Saya menelepon teman lama saya, Gines Gonzalez, dan dia meminta saya pergi ke Rumah Sakit Posadas," kata Verbitsky, yang saat ini berusia kurang lebih 70 tahun, saat diwawancarai oleh stasiun radio El Destape.
Argentina sejak Desember telah menggunakan vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Gamaleya Institute Rusia untuk memvaksin tenaga kesehatan. Pengiriman paket vaksin sempat mundur dari jadwal yang telah ditetapkan.
Pemerintah Argentina mulai memvaksin sejumlah orang yang berusia di atas 70 tahun minggu ini. Namun, tidak semua orang mendapat kesempatan itu, sehingga tiap warga diharapkan dapat mengikuti prosedur, termasuk di antaranya mendaftar ke petugas terkait.
Kurang lebih 250.000 orang di Argentina telah menerima dua dosis vaksin COVID-19. Argentina, negara berpenduduk sekitar 45 juta jiwa, telah melaporkan dua juta kasus COVID-19 dan 51.00 di antaranya meninggal dunia.
Kantor berita pemerintah Argentina mengatakan Carla Vizotti, wakil menteri kesehatan, akan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Gines. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Kasus ASN Ikut Kampanye Pilkada Ditangani Bawaslu Bantul
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
- Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
- Momen Pilkada Sleman 2024, Harda Tulus Mengabdi dan Ingin Ikhlas Melayani
- 687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
- Warga Palestina Sambut Baik Surat Mahkamah Pidana Internasional untuk Menangkap Netanyahu
- Yusril Sebut Pemulangan DPO kasus Judi Online dari Filipina Gunakan Perjanjian MLA
- Polri Sebut Telah Menindak 85 Influencer yang Promosikan Judi Online
Advertisement
Advertisement