Advertisement

Menko Muhadjir Usul Candi Borobudur Direkonstruksi agar Seperti Dahulu

Rayful Mudassir
Kamis, 18 Februari 2021 - 14:47 WIB
Budi Cahyana
Menko Muhadjir Usul Candi Borobudur Direkonstruksi agar Seperti Dahulu Petugas Balai Konservasi Borobudur menyemprotkan disinfektan pada sebuah stupa Candi Borobudur untuk mengantisipasi Virus Corona (Covid-19). - Antara/Heru Suyitno

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengusulkan situs keagamaan di lingkungan Candi Borobudur direkonstruksi.

Muhadjir mengatakan destinasi wisata super prioritas ini tidak hanya dilihat dari aspek fisik. Di balik Borobudur terdapat sudut-sudut budaya, situs keagamaan yang harus digali serta direkonstruksi.

Advertisement

Dia meyakini Candi Borobudur pada masa lampau dibangun atas tatanan nilai tertentu. Borobudur tidak sekadar nilai keindahan, tetapi lebih didasari oleh nilai spiritual dan budaya khususnya bagi umat Budha.

“Kalau nanti Borobudur mau direkonstruksi ulang pun tidak boleh hanya diambil indahnya saja, apalagi membayangkan sampai ujungnya itu bisa ramai. Saya kira enggak bener itu. Justru malah harus mengembalikan pada awalnya dulu," kata Muhadjir melalui keterangan resmi dikutip Kamis (18/2/2021).

Dia berharap rekonstruksi Candi Borobudur terutama situs-situs keagamaan yang ada di sekitarnya dapat mengembalikan ruh spiritual bagi umat Budha. Bukan hanya umat Budha di Indonesia, melainkan di seluruh dunia.

Ke depan, Candi Borobudur harus membuka ruang seluas-luasnya untuk kegiatan keagamaan umat Budha, seperti perayaan Hari Raya Waisak. Bahkan diupayakan bisa mengundang seluruh umat Budha di penjuru dunia.

Menurut Muhadjir, Borobudur termasuk salah satu situs yang dihormati oleh umat Budha seluruh dunia meski bukan tempat suci yang tertera dalam kitab Tripitaka.

“Tentu saja nanti kalau ada upacara keagamaan Budha harus kita berikan ruang seluas-luasnya dan juga peluang untuk bisa mengundang seluruh umat Budha sedunia datang ke sini,” ujarnya.

Bhikku Sri Pannavaro Mahathera menerangkan kendati Candi Borobudur tidak bisa disejajarkan dengan tempat suci yang ada di Kitab Tripitaka, namun disucikan oleh umat Budha dunia karena keunikannya. 

"Borobudur bukan terbesar secara fisik dari bangunan-bangunan stupa atau bangunan-bangunan Budha di dunia, tapi terbesar keunikannya yang tidak ada duanya di dunia ini baik di Asean maupun dunia," tuturnya.

Dia pun menegaskan bahwa Candi Borobudur memiliki potensi untuk dapat menjadi tempat ziarah bagi umat Budha sedunia yang jumlahnya cukup besar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement