Advertisement
CVR Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Ditemukan, KNKT Menduga Posisinya Terendam Lumpur
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan akan terus mencari perangkat kotak hitam berupa rekaman percakapan dalam kokpit (CVR) Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada 9 Januari 2021. KNKT menilai CVR memegang peranan penting untuk membuktikan secara ilmiah penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono tak bisa membayangkan kalau CVR tidak ditemukan. Tanpa data dari CVR, badan investigasi keselamatan tak bisa memberikan kesimpulan yang ilmiah.
Advertisement
“Saya juga belum berpikir sampai kapan CVR bisa dilakukan. Sepanjang sanggup bisa dilakukan dibantu dengan Kemenhub, Basarnas, kami akan terus mencari hingga ketemu. Kami belum berpikir kalau tidak ketemu, kami belum bisa melakukan kesimpulan yang terakhir,” ujarnya, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: 12 Juta Pelaku UMKM Dapat BLT Rp2,4 Juta, Ini Cara Mengeceknya
Sementara itu, Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt. Nurcahyo mengatakan sudah memiliki titik koordinat dan posisi CVR mengacu kepada titik ditemukannya rekaman data penerbangan (FDR) modul dari casing. Dia memprediksikan lokasinya berada pada dimensi 25 m x 25 meter.
KNKT pun sudah membuat garis di bawah laut dan sudah dibuat pengotakan yang memudahkan penyelam dalam mencarinya. Namun, menurut dugaannya, CVR terendam di bawah lumpur sehingga harus dilakukan penyelaman secara manual dan akan menggali di wilayah yang telah ditandai tersebut. Bahkan pihaknya juga sudah menggunakan peniup lumpur supaya bisa melihat posisi CVR lebih jelas.
Baca juga: Eropa Kini Mulai Tinggalkan Batu Bara, Indonesia Kapan?
Nurcahyo juga berpendapat kalau CVR tidak ditemukan pengaruhnya akan signifikan terhadap hasil investigasi karena tidak bisa memiliki data yang kuat dalam mendukung analisa. Masyarakat tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di dalam kokpit karena mungkin ada hal-hal lain yang mempengaruhi kondisi pesawat yang jatuh di sekitar kepulauan Seribu tersebut.
“Setelah CVR tidak ditemukan maka kita akan tetap melakukan investigasi dan menganalisa. Apabila CVR ada, akan sangat membantu,” katanya.
Menurutnya tantangan utama yang harus dihadapi dalam pencarian CVR dari Boeing 737-500 tersebut adalah karena cuaca dalam beberapa pekan terakhir di sekitar Jawa sering hujan, angin disertai gelombang tinggi. Selain itu kuatnya arus bawah laut di beberapa area di Jawa juga berdampak kepada visibility di dalam air sehingga pencarian tak bisa dilanjutkan. Namun, tekannya pagi ini, pencarian sudah kembali dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Rupiah Melemah, Apindo Jateng Ancang-ancang Naikkan Harga Produk Manufaktur
- Sempat ke Ngawi, Penipu 2 Katering untuk Masjid Syeikh Zayed Solo Ditangkap
- Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, Satu Bocah Meninggal, Dua Selamat
- Rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis di Jakarta Barat Digeledah Kejaksaan Agung
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Catat! Tarif Parkir Kendaraan Bermotor di Lokasi Wisata Wilayah Bantul
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pengakuan Warga Kota Isfahan, Terkait Kabar Israel Serang Iran
- Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang
- Ingin Kawal Demokrasi, Barikade 98 Mengajukan Diri Jadi Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres
- Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang
- Pilgub Jakarta 2024, Demokrat Bakal Calonkan Dede Yusuf
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
Advertisement
Advertisement