Advertisement
Beredar Kabar Ustaz Maaher Disiksa Sebelum Meninggal, Begini Kata Polisi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Polisi merespons kabar yang beredar tentang kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi yang disebut disiksa sebelum meninggal.
Setelah meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi, merebak isu yang beredar di WhatsApp Group (WAG) kalau ustaz pemilik nama asli Soni Eranata itu meninggal karena disiksa.
Advertisement
Kabar ini pun dibantah oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono. Dalam keterangannya, Argo menegaskan almarhum Soni Eranata tidak pernah mengalami penyiksaan.
Soni pernah mengeluh sakit saat ditahan di Rutan Bareskrim. Kemudian tim dokter membawanya ke RS Polri Said Soekanto untuk menjalani pemeriksaan.
BACA JUGA: Kemendikbud Luncurkan Program Kampus Mengajar, Ini Bentuknya
"Tidak benar ada penyiksaan, almarhum meninggal dunia karena sakit," kata Irjen Pol Argo saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa (09/02/2021).
Soni ditahan di Rutan Bareskrim sejak 4 Desember 2020 setelah ditetapkan sebagai tersangka terkait dengan kasus unggahan penghinaan terhadap Habib Luthfi melalui akun media sosial Twitter @ustadzmaaher_.
Dalam penahanan, kata Argo, Soni sempat mengeluh sakit, kemudian petugas rutan termasuk tim dokter membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Setelah diobati dan dinyatakan sembuh, yang bersangkutan dibawa lagi ke Rutan Bareskrim," kata Argo.
Pada tanggal 4 Februari 2021, berkas perkara Soni masuk tahap II di kejaksaan. Setelah barang bukti dan tersangka diserahkan ke jaksa, Soni pun berstatus sebagai tahanan kejaksaan yang dititipkan di Rutan Bareskrim.
Soni kembali mengeluh sakit, kemudian petugas rutan dan tim dokter menyarankan agar yang bersangkutan kembali dibawa ke RS Polri untuk mendapatkan perawatan.
Akan tetapi, Soni tidak mau hingga akhirnya ustaz tersebut mengembuskan napas terakhirnya di Rutan Bareskrim pada hari Senin (8/2/2021) pukul 19.00 WIB.
"Sudah ditawarkan (untuk dibawa ke RS Polri) tetapi almarhum tidak menginginkan. Dia tetap ingin ada di Rutan Bareskrim," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Perpustakaan Kota Jogja Tambah Koleksi Buku dan Perluas Akses Digital
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
- PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement