Advertisement
Para Dokter Galang Suara agar Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi Lansia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kalangan dokter menggalang suara dengan mengajak masyarakat menandatangani petisi untuk mendesak pemerintah dalam memprioritaskan penduduk lanjut usia mendapat vaksin Covid-19 terlebih dahulu.
Petisi yang beranggotakan Dr. Pandu Riono, MPH, PhD, Prof. Thalca Hamid, drg., MHPED,. Sp. Ort (K), PhD, dan Prof. Dr. dr. Daldiyono, Sp.PD(K) telah mendpaat lebih dari 5.400 dukungan, dari target 7.500.
Advertisement
Dalam website petisi tersebut (6/2/2021), disebutkan bahwa salah satu dokter yang berusia di atas 60 tahun harus menunggu hingga April 2021 agar mendapatkan kloter vaksin Covid-19. Padahal, sebagai tenaga kesehatan, dokter tetap harus bekerja setiap harinya, membantu mereka yang terpapar Covid-19.
"Vaksinasi di Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari yang lalu. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah mendapatkan dosis vaksin yang kedua. Namun, seperti yang kita tahu, Indonesia berbeda dengan negara-negara lainnya. Untuk vaksinasi, pemerintah memprioritaskan kelompok usia produktif 18-59 tahun," sebut Pandu dalam petisi tersebut.
Dia menjelaskan, kelompok lansia di atas 59 tahun merupakan mereka yang paling rentan tertular dan meninggal karena Covid-19. Data membuktikan bahwa angka kebutuhan akan perawatan di rumah sakit sampai angka kematian pada lansia di atas 60 tahun jauh lebih tinggi dibanding kelompok usia lain.
Data di Indonesia pun menunjukkan, angka fatalitas pada lansia adalah yang tertinggi. Hal ini termasuk juga untuk para nakes. Kebanyakan tenaga kesehatan yang meninggal adalah mereka yang berusia di atas 59 tahun.’
Beberapa negara telah menjadikan kelompok usia lansia sebagai prioritas vaksinasi, selain para tenaga kesehatan. Misalnya di Jerman, atau juga di Turki, ketika Presiden Erdogan yang berusia di atas 59 tahun juga disuntik vaksin Sinovac.
Di Israel pun sudah terbukti. Lansia yang sudah divaksin, maka angka lansia yang kritis karena Covid-19 berkurang dari 30 persen jadi 7 persen saja.
Oleh sebab itu, pihaknya menuntut agar Pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan lansia usia 60 tahun ke atas, baik tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan, ke dalam kelompok prioritas vaksin sesegera mungkin.
"Vaksin dapat membantu mencegah komplikasi kasus Covid-19. Sehingga, jika lansia yang lebih rentan telah divaksin, beban rumah sakit dan sistem kesehatan, serta angka kematian pun bisa ditekan," imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI disebut telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Coronavac kepada penerima berusia 60 tahun ke atas atau lansia.
Persetujuan ini berdasarkan surat bertanda tangan Kepala BPOM Penny K. Lukito tentang perubahan mengenai vaksin Covid-19 produksi Sinovac tersebut. Surat dari BPOM yang ditujukan kepada PT Bio Farma tersebut menyebut bahwa vaksin Covid-19 dapat digunakan untuk orang lanjut usia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Ungkap Kuota Khusus Haji Dijual Sesama Biro
- Daftar 23 Negara Dukung Deklarasi Palestina Merdeka
- 100.000 Personel TNI Dikerahkan untuk Perayaan HUT ke-80 di Monas
- Menhub Komitmen Perkuat Keselamatan Semua Moda Transportasi
- Inggris Akan Kerahkan Jet Tempur ke Polandia
- Prabowo Akan Menghadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor
- Gen Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi
Advertisement
Advertisement