Advertisement
Pembenahan Kerusakan Banjir di Klaten Masih Menunggu Air Surut
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN — Hujan menyebabkan air sungai meluap, tanggul jebol, hingga banjir menggenangi permukiman di empat kecamatan Kabupaten Klaten, Kamis (4/2/2021).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten hingga Jumat (5/2/2021) banjir terjadi pada beberapa wilayah seperti Desa Pesu, Kecamatan Wedi.
Advertisement
BACA JUGA : Kota Jogja Antisipasi Banjir dan Tanah Longsor
Banjir itu lantaran tanggul Sungai Slegrengan jebol dan berdampak pada permukiman warga Dukuh Mawen, Desa Pesu. sebagian warga dukuh setempat mengungsi ke kantor desa, masjid, serta rumah kerabat atau tetangga mereka.
Di Desa Dengkeng, Kecamatan Wedi, Klaten, banjir menggenangi permukiman warga Dukuh Dengkeng Wetan dan beberapa warga sempat dievakuasi ke kantor Desa Canan.
Namun mereka hanya transit kemudian mengungsi ke rumah keluarga lain yang aman. Di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, banjir akibat luapan Sungai Ujung menggenangi permukiman dan persawahan Dukuh Jimbung Kulon.
Warga terutama kaum rentan sempat dievakuasi ke sejumlah lokasi aman. Di Kecamatan Bayat, luapan air Sungai Dengkeng menyebabkan banjir di permukiman warga Dukuh Talangwetan, RW 001. Jumlah warga terdampak mencapai 136 keluarga.
Air banjir wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, ini sempat memasuki rumah warga setinggi 20 sentimeter hingga 40 sentimeter. Sekitar 13 jiwa sempat mengungsi di rumah saudara mereka.
BACA JUGA : Hujan Lokal Sebabkan Banjir di Sleman
Di Desa Kebon, Kecamatan Bayat, luapan air Sungai Dengkeng menggenangi permukiman warga Dukuh Sutan, RT 001/RW 002. Sebanyak empat warga yang tinggal dekat tanggul sungai sempat mengungsi ke rumah warga lain yang lokasinya lebih aman.
Di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, tanggul Sungai Gamping jebol dan semakin melebar serta berpotensi mengikis badan jalan poros desa menuju wilayah Desa Barepan, Cawas.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, mengatakan banjir pada permukiman akibat luapan air sungai dan tanggul jebol mulai surut hingga Jumat siang.
Warga yang sempat mengungsi sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing. Ia menjelaskan dampak banjir paling parah terjadi di wilayah Desa Pesu, Kecamatan Wedi, Klaten.
Hingga Jumat siang, air sungai masih membanjiri permukiman, persawahan, hingga jalan. Sebagian warga juga masih mengungsi.
Sip Anwar mengatakan tanggul Sungai Slegrengan yang jebol hingga menyebabkan permukiman kebanjiran segera ditambal. Penanganan tanggul jebol secara gotong royong melibatkan BPBD, DPUPR, BBWSBS, pemerintah desa setempat, warga serta sukarelawan.
BACA JUGA : Banjir Setinggi Pinggang Orang Dewasa dan Rumah Longsor
Proses penanganan untuk menutup tanggul yang jebol menunggu air sungai surut. Sip Anwar mengatakan Pemkab jauh-jauh hari sudah siap untuk mengantisipasi dampak bencana. Termasuk potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, serta tanah longsor.
Salah satunya dengan kesiapan anggaran untuk penanganan. “Peralatan kami sudah siap. Di BPBD juga sudah dialokasikan anggaran untuk dana siap pakai Rp1 miliar yang bisa digunakan sewaktu-waktu menangani dampak bencana,” kata Sip Anwar.
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, juga mengatakan banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan berangsur surut. Terutama yang sempat menggenangi permukiman.
Hanya, sejumlah lahan persawahan masih tergenang. “Kami berharap sukarelawan, pemerintah desa, serta masyarakat tetap waspada,” katanya.
Kabag Pembangunan Setda Klaten, Fadzar Indriawan, mengatakan penanganan tanggul Sungai Slegrengan di Desa Pesu yang jebol sesegera mungkin ditangani. Hla itu agar permukiman tak terus menerus kebanjiran.
“BBWSBS mendukung alat berat, beronjong, dan karung pasir. sedangkan batu disediakan dari desa. Masalahnya tanah, di sekitar sini sulit mendatangkan tanah atau pasir. Kami sampaikan ke pemkab bisa membantu pengadaan tanah atau pasir. Untuk penanganan yang jelas secepatnya,” kata Fadzar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
- Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
- TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
Advertisement
Advertisement