Advertisement
AHY Tuduh Kudeta & Moeldoko Balas Menyerang, Ini Rangkuman Faktanya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA --Hubungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Pur. Moeldoko memanas sejak Senin (2/2/2021) kemarin. Hal ini membuat Partai Demokrat dan Moeldoko menjadi trending topic di Twitter Indonesia.
Selisih pendapat antara kedunya dimulai dengan pernyataan AHY mengenai adanya upaya menggulingkan dirinya dari pucuk pimpinan Partai Demokrat. Dia mengatakan ada gerakan politik yang melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin merebut kekuasaan pimpinan Demokrat secara inkonstitusional.
BACA JUGA : Bantah Istana Terlibat Kudeta Demokrat, Moeldoko Sindir AHY
Tidak sampai 24 jam, Moeldoko pun merespons tuduhan AHY. Dia menggelar konferensi pers secara virtual sekitar pukul 19.00 WIB.
Adapun berikut rangkuman fakta mengenai kejadian tersebut:
1. Tuduhan AHY
AHY mengatakan ada upaya di lingkaran istana yang dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggulingkan dirinya dari pucuk pimpinan Partai Demokrat. AHY juga mengatakan bahwa ada tawaran sejumlah uang dalam jumlah besar untuk melaksanakan kongres luar biasa (KLB) demi menyukseskan hal tersebut.
2. Pilpres 2024
AHY menyebut motif dari gerakan politik itu berkaitan dengan penentuan calon presiden atau capres dalam Pemilu 2024. “Pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang,” kata AHY saat konferensi pers di DPP Partai Demokrat pada Senin (1/2/2021).
3. Cerita kudeta versi AHY
Sepuluh hari sebelumnya, AHY bercerita, DPP Partai Demokrat menerima laporan dari kader di pusat dan daerah adanya manuver politik yang dilakukan oleh lima oknum yang ingin melakukan kudeta di tubuh pimpinan Partai Demokrat.
Lima orang itu, terdiri dari satu kader aktif Partai Demokrat. Tiga mantan kader Partai Demokrat yang telah dihentikan. Terakhir, ada oknum dari luar partai yang disinyalir sebagai pejabat tinggi dalam pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Sedangkan yang non kader partai, seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi sedang kami minta konfirmasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo,” tuturnya.
BACA JUGA : Istana 'Kudeta' Partai Demokrat? AHY Ungkap Ada Tawaran
4. Moeldoko balas menyerang
Moeldoko meminta agar tidak setiap hal dikaitkan dengan Istana. Dia juga berpesan bahwa seorang pemimpin tidak boleh ‘baper’ dan harus kuat.
“Jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa. Itu urusan saya, Moeldoko ini selaku KSP,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).
5. Asal muasal isu kudeta versi Moeldoko
Menurut Moeldoko, beberapa kali ada rombongan tamu yang berdatangan untuk menemuinya dan membicarakan banyak hal. Namun, Moeldoko mengaku tidak mengetahui secara pasti apa tujuan para tamu tersebut menemuinya.
Moeldoko menduga foto-foto dari pertemuannya itulah yang membuat isu kudeta tersebut menyeruak.
Dia juga menyebutkan bahwa tindakan kudeta biasanya berasal dari dalam organisasi dan bukan dari luar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sampai Semarang, Ganjar Sapa 32 Biksu yang Jalan dari Thailand ke Indonesia
- Dikritik Soal Subsidi Mobil Listrik, Begini Respons Menkeu Sri Mulyani
- Alasan Jokowi Tak Restui Gibran Jadi Cawapres: Belum Cukup Umur
- Ada Rentetan Gempa, BMKG Imbau Warga Salatiga Tetap Tenang
- Ingat! Gaji Ke-13 ASN yang Cair 5 Juni 2023 Tak 100 Persen
Advertisement

Perumahan di Caturtunggal dan Condongcatur Berdiri di Tanah Kas Des, 8 Orang Dipanggil Satpol PP
Advertisement

Rekomendasi 3 Tempat Nongki Santai nan Estetik di Pinggir Sungai Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Beredar File APK Bisa Meretas Ponsel Android dan Mencuri Data Penting, Ini Cara Menghidarinya
- Diduga Mencabuli 12 Siswa MI, Kepala Sekolah dan Guru Diberhentikan Sementara
- Tidak Semua Motor dan Mobil Listrik Bisa Pajak Nol Persen, Ini Kriterianya
- Warga Jogonalan Terdampak Tol Jogja-Solo Ramai-Ramai Bikin Perkampungan Baru
- Pesan Kemenag untuk Calon Jemaah Haji Lansia
- Alasan Jokowi Tak Restui Gibran Jadi Cawapres: Belum Cukup Umur
- Dugaan Korupsi, Kantor Bea Cukai Digeledah Kejagung
Advertisement
Advertisement