Advertisement
Ini 2 Efek yang Dirasakan Pasien Seusai Sembuh dari Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pasien Covid-19 akan mengalami sindrom pasca sembuh.
Sindrom pasca Covid-19 adalah keadaan mengalami komplikasi COVID-19 bahkan setelah dinyatakan negatif dan sembuh dari penyakit. Selama periode ini, seseorang dapat berubah dari mengalami gejala yang sama dan paling umum dari virus corona baru menjadi sepenuhnya tanpa gejala.
Advertisement
Ini termasuk individu yang biasanya disebut sebagai "jangka panjang", yang telah pulih dari penyakit tetapi terus mengalami efek virus yang menetap dan berjangka panjang.
Sindrom ini bergantung pada kekebalan seseorang, Covid-19 dapat berbeda pengaruhnya terhadap orang yang berbeda. Demikian pula, kondisi pasca-Covid-19.
Sebuah penelitian baru-baru ini menyoroti dua gejala pasca-pemulihan yang paling umum.
Sementara gejala pasca-COVID dapat berkisar dari nyeri sendi, kabut otak hingga nyeri dada, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA menemukan 2 gejala paling umum yang dialami oleh individu pasca-pemulihan.
Pasien, yang sebelumnya telah keluar dari rumah sakit setelah pulih dari COVID-19, dievaluasi dan diamati berdasarkan gejala yang berkepanjangan.
Studi ini memfasilitasi kuesioner standar yang diberikan kepada setiap peserta, berikut data tentang gejala tertentu yang dianalisis. Para peneliti meminta individu untuk membuat daftar gejala yang ada dan tidak ada selama mereka sakit dan apakah masih terasa pada saat mereka sembuh.
Ditemukan bahwa 87,4 persen pasien yang sembuh mengeluh mengalami setidaknya satu dari dua gejala berikut ini:
1. Dispnea
Dispnea, yang dikenal sebagai sesak napas, adalah suatu kondisi medis yang membuat seseorang sulit bernapas dan memicu rasa sesak dan nyeri dada.
2. Kelelahan
?Kelelahan adalah keadaan merasa lelah dan kurang energi. Tidak seperti saat-saat mengantuk dan merasa mengantuk, kelelahan dapat bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama dan dapat berkisar dari komplikasi kesehatan ringan hingga parah.
Perawatan dan pencegahan
Jika Anda merasa sesak atau mengalami sesak parah di dada, National Health Services (NHS) merekomendasikan agar kamar Anda tetap dingin dan membuka jendela.
Selain itu, Anda bisa rileks dan mencoba latihan pernapasan yang menenangkan yang bisa menenangkan saraf Anda. Duduk tegak dan merilekskan bahu Anda juga dapat membantu prosesnya.
Selain itu, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati dan oleh karena itu, Anda harus mengambil semua tindakan pencegahan dan menjaga jarak sosial, kapan pun Anda berada di ruang publik. Kenakan masker Anda dan desinfeksi permukaan yang sering disentuh secara teratur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Perpustakaan Kota Jogja Tambah Koleksi Buku dan Perluas Akses Digital
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
- PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement