Advertisement
Menristek Yakin Vaksin Merah Putih Bisa Diekspor, Ini Rencana Bambang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menargetkan Indonesia dapat mengekspor Vaksin Merah Putih untuk memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 global.
Target itu disampaikan Bambang menyusul rencana pembentukan konsorsium Vaksin Merah Putih yang bakal melibatkan empat perusahaan swasta. Adapun keempat perusahaan itu di antaranya adalah PT Kalbe Farma, PT Biotek Farmasi Indonesia, PT Tempo Scan Pacific Tbk. dan Daewoong Pharmacetical Co.
Advertisement
“Saya sudah mendorong Menteri BUMN agar Bio Farma memimpin suatu konsorsium dengan mangajak perusahaan seperti Biotis, Tempo Scan, Daewoong dan Kalbe Farma untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia,” kata Bambang dalam diskusi virtual yang diadakan Universitas Indonesia pada Jumat (22/1/2021).
Setelah kebutuhan nasional tercapai, Bambang menuturkan, Vaksin Merah Putih itu dapat diekspor untuk memenuhi kebutuhan global. Target itu berdasar, lantaran kapasitas produksi satu perusahaan swasta itu mencapai satu miliar dosis per tahun.
“Indonesia bisa jadi pengekspor vaksin dan itu sangat mungkin apalagi perusahaan seperti Biotis itu sebenarnya punya kemampuan produksi sampai 700 juta sampai 1 miliar dosis per tahun,” tuturnya.
Di tengah kekhawatiran tidak tercukupinya ketersediaan vaksin Covid-19 secara global, pemerintah memantapkan fokus terhadap pengembangan vaksin Merah Putih yang ditargetkan bisa disuntikkan pada 2022.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan progres pengembangan vaksin Merah Putih memang masih sangat awal, tetapi rencana penyuntikan menggunakan vaksin tersebut dinilai sangat penting karena berdampak kepada arus kas negara.
“Perkembangan vaksin Merah Putih terus dipantau. Soalnya, hampir Rp70 triliun uang negara dibelanjakan untuk membeli vaksin. Sayang, kalau uang segitu mengalir terus ke luar negeri,” ujar Erick dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR RI pada Rabu (20/1/2021).
Akhir tahun lalu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P. S. Brodjonegoro memastikan percepatan uji klinis vaksin Merah Putih dengan target bisa mulai diproduksi secara massal pada akhir 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Penanggulangan Kemiskinan Optimalkan Kader Khusus, Pendampingan Warga Miskin Makin Intensif
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
Advertisement
Advertisement