Advertisement
Muhadjir Bersyukur di Tengah Kasus Covid-19 yang Masih Tinggi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy /Bisnis - Abdullah Azzam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordirnator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku bersyukur di tengah tingginya kasus konfirmasi di Indonesia.
Dia mengatakan bahwa kasus konfirmasi Covid-19 masih tinggi dan cenderung eksponensial. Hingga kini kasus Corona di Tanah Air menyentuh 917.015 orang.
Advertisement
Meski demikian, Muhadjir menyebutkan bahwa angka kasus Indonesia masih rendah apabila dibandingkan dengan negara dengan pupulasi tinggi lainnya.
Dia menggambarkan Amerika Serikat sebagai negara dengan populasi tertinggi ketiga menjadi pemuncak dalam jumlah kasus Covid-19. India sebagai negara dengan populasi terbesar kedua berada di posisi kedua kasus Corona.
Baca juga: Benarkah Memakai Masker Dobel Lebih Efektif Cegah Virus Covid-19?
“Kemudian brasil yang itu rangking [pupulasi] di bawah 6, di bawah kita itu masuk di rangking 3 kasus [Covid-19]. Kita harus bersyukur bahwa kita [Populasi keempat terbesar] masih di bawah rangking 20. Tetapi tentu saja pengertian syukur tidak berarti kita terlena,” katanya di Jakarta saat konferensi virtual, Senin (18/1/2021).
Dia mengatakan bahwa pemerintah terus berusaha menekan angka kasus. Selain itu, pihaknya juga ingin mengejar target angka kesembuhan setinggi mungkin.
Selain itu, Muhadjir juga menyoroti angka kematian di atas rata-rata. Kata dia, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar jajarannya segera menekan seminim mungkin angka kematian akibat Covid-19.
Salah satu usaha yang akan ditempuh yaitu dengan menggencarkan gerakan donor plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19. Donor plasma diyakini dapat menekan angka kematian pasien Corona.
Hasil uji klinis Palang Merah Indonesia dan lembaga Eijkman menunjukkan bahwa plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 manjur untuk para pasien Covid.
“Plasma konvalesen salah satu ikhtiar dan ini sudah teruji kemanjurannya, sehingga ingin kita gencarkan. Soal targetnya berapa nanti akan kita lihat karena ini perlu pembenahan.”
“saya juga meminta Menkes mengalokasikan anggaran untuk pengadaan peralatan mempercepat gerakan ini nanti koordinasi dengan PMI,” ujarnya.
Baca juga: Kompolnas Anggap Tak Masalah Komjen Listyo Sigit Dinilai Terlalu Muda Jadi Kapolri
Sementara itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla menargetkan 5.000 penyintas Covid-19 mendonor plasma konvalesen guna menekan angka kematian akibat pandemi.
Dia mengatakan PMI mendapat permintaan sekitar 200 kantor plasma konvalesen per hari. Akan tetapi organisasi itu hanya mampu menyalurkan sekitar 50 kantong
“Saat ini kita baru bisa suplay 1.000 per bulan. kita masih membutuhkan 5 kali lipat dari itu. Jadi kita butuh setidak-tidaknya 5.000 pendonor per bulan di seluruh indonesia,” katanya sata konferensi pers virtual, Senin (18/1/2021).
JK menjelaskan bahwa kesempatan mendapatkan 5.000 kantong plasma konvalesen bukan sesuatu yang muskil. Pasalnya jumlah pasien sembuh dari Covid-19 menyentuh 745.935 orang.
Apabila dijabarkan lebih jauh, PMI hanya mengharapkan sekitar 60.000 pendonor plasma konvalesen dalam satu tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia Saat Hadiri KTT ASEAN
- Penumpang Dilarang Cas Powerbank di Stop Kontak Kereta Api
- Bus Wisata Rombongan FKK Semarang Terguling, Empat Orang Tewas
- Presiden Kolombia Terkena Sanksi AS Gara-gara Gagal Perangi Narkoba
- Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Bareskrim
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Bapemperda DPRD DIY Rampungkan Harmonisasi Tiga Raperda Strategis
- Pemkab Bantul Wajibkan Seluruh Kalurahan Mengolah Sampah Organik
- Korsleting Listrik Picu Kebakaran Kios di Pasar Seni Gabusan Bantul
- Penyaluran Beras SPHP di DIY Mencapai 32,86 Persen per September
- Pembangunan Pos Damkar Prambanan Dimulai, Lokasi Pindah ke Bokoharjo
- Diskominfo Bantul Tunggu Dampak Pengurangan TKD
- Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo di Bidang Ekonomi Menurut Indef
Advertisement
Advertisement




