Advertisement
Hari Ini Harga Tahu Tempe Naik 20%
Pekerja memproduksi tempe di kawasan Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/9/2018). - Antara/Akbar Nugroho Gumay
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Para produsen tahu dan tempe menaikkan harga jual sekitar 20% menyusul terkereknya harga kedelai impor yang menjadi bahan baku utama.
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifudin mengatakan penyesuaian harga dilakukan usai para produsen tahu dan tempe memutuskan untuk berhenti produksi pada 1 sampai 3 Januari 2021.
Advertisement
BACA JUGA: Ditetapkan Jadi Ormas Terlarang, Rekening FPI Dibekukan
“Hari ini kami baru mulai kembali berdagang dengan harga baru, naik 20 persen,” kata Aip kepada JIBI, Senin (4/1/2021).
Dia menjelaskan kenaikan ini mencakup tahu dan tempe berbagai ukuran. Sebagai contoh, tempe berukuran 250 gram yang mulanya dihargai Rp4.000 kini naik menjadi Rp5.000 per buah.
Aip pun memastikan bahwa pasokan tahu dan tempe di pasaran ke depannya bakal normal meski harga bahan baku masih tinggi. Pasokan kedelai dari importir berjalan lancar dengan stok memadai.
Selain itu, Gapoktindo pun disebutnya baru menjalin nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian untuk penyerapan kedelai lokal menyusul naiknya harga kedelai impor. Pasokan kedelai lokal memang baru memenuhi 30 persen kebutuhan industri tahu dan tempe yang mencapai 3 juta ton per tahunnya.
“Kami belum bisa perkirakan harga sampai kapan seperti ini. Lusa kami baru akan membahasnya dengan Kementerian Perdagangan,” kata Aip.
BACA JUGA: Mulai Februari, Sleman Gelar Sekolah Tatap Muka
Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan komitmennya untuk meningkatkan produksi kedelai lokal yang harus bisa bersaing secara kualitas dan harga melalui perluasan area penanaman. Sejauh ini, kedelai memang hanya ditanam sebagai tanaman sela oleh kebanyakan petani di Tanah Air.
“Kondisi ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kekuatan [produksi] lokal harus menjadi jawaban dari kebutuhan,” kata Syahrul.
Berdasarkan laporan Kementerian Perdagangan, harga kedelai dunia tercatat mencapai US$12,95 per bushels pada Desember 2020 atau naik 9 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di level US$11,92 per bushels. Berdasarkan data The Food and Agriculture Organization (FAO), harga rata-rata kedelai pada Desember 2020 tercatat sebesar US$461 per ton atau naik 6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat US$435 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Nataru Lancar, Kontraktor Tol Jogja-Solo Tambal Jalan dan Stop Truk
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Film Timur Suguhkan Aksi Pasukan Khusus Sarat Konflik Emosional
- Jelang 2026, Ini Tips Memilih Paket Internet Rumah yang Tepat
- Minat Wisatawan Lemah, Okupansi Hotel di Bantul Seret
- Borobudur Moon Digelar Lagi, Siap Tampilkan Keroncong dan Tari Kolosal
- Malut United Menang 2-0, Persib Gagal Geser Persija
- Do Kwon Divonis 15 Tahun Penjara Kasus Penipuan Kripto
- Timnas Putri Indonesia Takluk 0-5 dari Vietnam, Gagal Raih Tiket Final
Advertisement
Advertisement




