Advertisement
Remaja 7 Kali Lebih Potensial Menyebarkan Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Ilmuwan mengatakan anak atau remaja berusia 12 hingga 16 tahun jauh lebih mungkin untuk membawa Covid-19 ke dalam rumah tempat tinggal mereka, dibandingkan kelompok usia lainnya, hingga tujuh kali lipat.
Sir Mark Walport, anggota kelompok Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) mengatakan bahwa varian mutan virus corona dapat menyebar jauh lebih mudah dan akan sulit dikendalikan tanpa pembatasan jarak sosial yang ketat.
Advertisement
Dia juga mengatakan bahwa ada potensi penularan terjadi di dalam sekolah jika memang pemerintah tetap membuka sekolah secara fisik. Dia melanjutkan, anak berusia 12 sampai 16 tahun tujuh kali lebih mungkin membawa virus dan menginfeksi orang di dalam rumah.
“Dan kami tahu bahwa ada sedikit penurunan dalam jumlah penularan pada anak-anak sekolah setelah setengah semester, yang kemudian penularannya meningkat lagi saat mereka kembali masuk ke sekolah,” katanya seperti dikutip Metro UK, Senin (4/1/2021).
Walport mengatakan strain mutan Covid-19 yang diperkirakan 70 persen lebih mungkin ditularkan adalah bagian dari evolusi alami virus dan jenis apapun yang dapat menularkan paling efektif memiliki keunggulan dibanding varian lain, menyebabkan risiko penularan lebih besar.
Dia menambahkan bahwa varian baru lebih mudah ditularkan pada kelompok usia yang lebih muda. Infeksi ini mungkin tidak menyebabkan penyakit yang buruk tetapi akan sulit mengedalikannya tanpa pengaturan jarak sosial yang sangat ketat.
Adapun, ilmuwan dari Imperial College London mengatakan temuan awal menunjukkan varian mutasi virus corona baru sekitar 50 sampai 80 persen lebih mudah menular dan secara statistik memiliki tingkat infeksi yang lebih tinggi di antara anak-anak.
Lara Duffell, seorang perawat di rumah sakit London memperingatkan bahwa dia melihat ada banyak bangsal anak-anak yang mengidap Covid-19 dan gelombang ini lebih menakutkan daripada yang terjadi sebelumnya.
Sementara itu, Ronny Cheung, konsultan dokter anak di Evelina Children Hospital mengatakan bahwa kendati kasus virus corona baru meningkat, tetapi itu tidak terjadi pada anak-anak pada level yang mengkhawatirkan.
“Saya tidak mengatakan bahwa anak-anak tidak tertular atau bahwa virus corona jenis baru mungkin tidak lebih mudah menyebar. Tapi mereka tidak semuanya sakit parah dan dirawat dalam jumlah besar, dan itu dikuatkan oleh rekan-rekan saya di London,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement