Advertisement
Reshuffle Kabinet Jokowi, Pujian Emil Salim kepada 4 dari 6 Menteri Baru

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Emil Salim, ekonom senior Tanah Air, angkat bicara terkait terkai 4 sosok dari 6 menteri yang dipilih Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam perombakan atau reshuffle perdana Kabinet Indonesia Maju.
Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle 6 posisi menteri itu di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2020) sore. Para menteri baru itu termasuk Tri Rismaharini, Sandiaga Uno, Budi Gunadi Sadikin dan M. Lutfi.
Advertisement
Melalui akun Twitter pribadinya, @emilsalim2010, Selasa (22/12/2020), mengucapkan selamat kepada empat nama tersebut. Menurutnya, keempat sosok itu merupakan contoh teknokrat yang pantas mengisi jabatan menteri Jokowi.
"Tri Rismaharini pemimpin lapangan (Mensos), Sandiaga usahawan terkemuka (Menpar), Budi Sadikin Manager (Menkes), Luthfi usahawan (Menperdag) = contoh teknokrat yg tidak tenggelam dlm politik jadi pilihan Presiden Jokowi membantu beliau. Selamat!" tulisnya melalui akun media sosial tersebut.
Tri Rismaharini pemimpin lapangan (Mensos), Sandiaga usahawan terkemuka (Menpar), Budi Sadikin Manager (Menkes), Luthfi usahawan (Menperdag) = contoh teknokrat yg tidak tenggelam dlm politik jadi pilihan Presiden Jokowi membantu beliau. Selamat!
— Emil Salim (@emilsalim2010) December 22, 2020
Sejak kemarin, eks Menteri Negara bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara RI ini memang mengunggah komentar terkait isu reshuffle yang hangat diperbincangkan masyarakat, terutama di media sosial.
Menurutnya, bukan perkara mudah untuk menemukan calon menteri yang ahli di bidangnya, paham memisahkan profesionalisme dengan politik praktis, dan tahu membedakan kepentingan umum dengan kepentingan pribadi.
"[serta]...melangkah dengan kaki tegap di jalan lurus mengabdi Tuhan Maha Kuasa," jelasnya melalui Twitter.
Emil Salim juga memberikan pendapatnya terkait sosok menteri yang ideal bagi kabinet Indonesia Maju. Baginya, sosok yang tepat menjadi menteri di kabinet seharusnya mencerminkan tokoh kepercayaan Presiden Jokowi. Menurutnya, menteri sebaiknya bukan tokoh atau wakil partai tanpa nilai tambah yang berbobot.
"Personalitas Menteri yg dipilih dlm Kabinet-Presidensial sekarang ini, seyogianya mencerminkan tokoh2 yg dipercayai Presiden membantunya agar berhasil mengemban tugas Pres-Wapres hingga 2024, dan bukan tokoh2-wakil partai tanpa nilai tambah yg berbobot," tulisnya melalui akun media sosial tersebut.
Pasalnya, jelas Emil Salim, pemimpin politik suka berdalih tujuan menghalalkan cara yang ditempuh, termasuk cara yang haram. Di sisi lain, sebutnya, cara yang haram itu dalam kesadaran masyarakat dilarang karena 'memuat dosa'.
"Sehingga kita berdosa menghalalkan yg 'haram' demi tujuan yg 'halal'," demikian cuitannya.
Emil Salim memerinci, diperlukan uang untuk memenangkan calon partai dalam pilkada. Dengan begitu, tugas kader partai yang menjadi menteri adalah memanfaatkan wewenang guna menciptakan peluang menghimpun dana tersebut.
"Jika tujuan tercapai, sang Menteri = kader Partai yg berharapan," sambung cuitan Emil Salim.
Tujuan: “memenangkan calon Partai dlm Pilkada.” Utk ini perlu uang. Tugas kader Partai yg jadi Menteri = manfaatkan wewenang ciptakan peluang himpun dana utk “tujuan halal”: menangkan Pilkada. Jika tujuan tercapai, sang Menteri = kader Partai yg berharapan.
— Emil Salim (@emilsalim2010) December 22, 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Nasabah Diteror DC AdaKami hingga Bunuh Diri, Berikut Sikap OJK
- Diintimidasi Alat Negara, Anies Sebut Taipan Takut Bantu Dirinya
- Dikaitkan Kasus Rempang Eco City, Ini Perjalanan Karier Konglomerat Tomy Winata
Advertisement

Petani Sentolo Berharap Harga Jual Bawang Merah Naik, Begini Jawaban Pemkab
Advertisement

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini
Advertisement
Berita Populer
- Soal Polemik Utang Waskita Karya, Kementerian BUMN Tersandung Ini
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Profil Soebronto Laras: Legenda Otomotif Indonesia & Wakil Presiden Komisaris Harian Jogja
- Tegas Jalankan Program Subsidi Tepat BBM MyPertamina, SPBU di Sleman Dapat Penghargaan
- Kemenparekraf Salurkan Bantuan Pengembangan bagi 18 Desa Wisata di 11 Provinsi
- Isu Prabowo Cekik Wamentan, Pelaku Penyebar Hoax Dilaporkan ke Bareskrim Hari ini
- Heboh Isu Kaesang Jadi Kader, Begini Respons PSI
Advertisement
Advertisement