Advertisement
34 Sekolah di Jateng Gelar Simulasi PTM, Ganjar: Tidak Mudah

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG -- Meski masih pandemi Covid-19, sebanyak 34 sekolah di Jawa Tengah (Jateng) telah menggelar simulasi PTM atau pembelajaran tatap muka. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun melakukan pengecekan persiapannya.
Ke-34 sekolah itu terdiri dari 16 sekolah menengah atas (SMA) dan 18 sekolah menengah kejuruan atau SMK. Dari 16 SMA yang menggelar simulasi PTM itu salah satunya adalah SMAN 3 Semarang. Ganjar pun menyambangi sekolah yang terletak di Jl. Pemuda Kota Semarang , Selasa (24/11/2020).
Advertisement
Baca juga: Antisipasi Kasus Covid-19 saat Libur Akhir Tahun, Sleman akan Perketat Prokes
Ganjar mengaku datang ke SMAN 3 Semarang untuk mengecek kesiapan sekolah tersebut melaksanakan simulasi PTM. Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengizinkan sekolah dibuka kembali pada Januari 2021.
"Saya itu ngecek saja karena kemarin banyak pertanyaan dari publik tentang pembelajaran tatap muka. Kita coba evaluasi, dulu ada tujuh dan kita kembangkan. Sekarang sudah 34 sekolah, SMAN 3 Semarang salah satunya," ujar Ganjar.
Ganjar menjelaskan SMAN 3 Semarang memang sudah berhasil mengatur kapan anak didik berangkat dari rumah sampai sekolah terkait simulasi PTM. Begitu juga dengan saat anak didik pulang dari sekolah sampai kembali ke rumah.
Baca juga: Bawaslu Sleman Ingatkan tetang Money Politics dan Bansos Jelang Pilkada
"Anak didik bisa diantar orang tua, jalan kaki, atau naik sepeda kalau mau. Bahkan SMAN 3 Semarang punya aplikasi kalau anak didiknya sudah sampai rumah harus memberi kabar guru atau wali kelas. Atau orang tua akan dihubungi," ujarnya.
Namun di luar itu, Ganjar menilai praktik simulasi PTM tidak mudah. Butuh kerja keras dari guru untuk memastikan keamanan siswa, terutama dari ancaman virus corona.
Selain itu, ada juga orang tua siswa yang belum mengizinkan anaknya berangkat ke sekolah karena khawatir dan belum yakin aman.
"Anak didik yang belum dapat izin juga harus tetap diajar, haknya sama. Maka gurunya sekarang yang tidak mudah, guru harus atur jadwalnya, pelajarannya. Bahkan kalau yang tidak setuju itu cuma dua anak, mereka tetap harus mendapat hak sama dalam belajar," ungkap Ganjar.
Ganjar berharap dari 34 sekolah yang telah menggelar simulasi bisa ditemukan satu kesimpulan dan metode untuk menggelar simulasi PTM.
"Mudah-mudahan dengan pengalaman dari 34 sekolah itu akan ada satu konklusi, metodologi sehingga Januari bisa untuk tatap muka," ujar Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Jembatan Pandansimo, Harapan Ekonomi Baru Warga Selatan Kulonprogo
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
Advertisement
Advertisement