Advertisement
Ada yang Positif, Pemerintah Perketat Protokol Covid-19 bagi Jemaah Umrah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Usai 13 orang asal Indonsia dinyatakan positif Covid-19 awal November 2020, Pemerintah memperketat pelaksanaan protokol kesehatan bagi jemaah umrah.
Kebijakan ini diambil setelah pemerintah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan umrah pada tahap awal. Terlebih, Arab Saudi juga sempat menunda penerbitan visa bagi jemaah Indonesia.
Advertisement
Pelaksana Tugas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Oman Fathurahman mengatakan bahwa pemerintah bersama DPR telah sepakat untuk memperketat penerapan protokol selama pelaksanaan umrah.
Baca juga: Kulonprogo Tambah 10 Kasus Baru dari Klaster Disdukcapil
“Kemenag setelah berkoodinasi dengan Komisi VIII, kami akan berkoodinasi dengan Kemenkes dengan BNPB dan juga otoritas Saudi untuk lebih ketat lagi menerapkan protokol kesehatan bagi jemaah umrah,” katanya dalam keterangan video, Kamis (19/11/2020) malam.
Saat ini pemerintah Saudi telah mengeluarkan kembali visa bagi jemaah Tanah Air. Alhasil diperkirakan sekitar 22 November 2020 penyelenggara umrah Indonesia kembali menerbangkan jemaah ke Kerajaan Raja Salman itu.
Oman menyebutkan bahwa ke depan pemberangkatan jemaah harus benar-benar memperhatikan protokol yang ada. Dia meminta penyelenggara memastikan karantina bagi jemaah sebelum keberangkatan.
“Untuk mengevaluasi itu memang pemerintah Arab Saudi sudah berencana melakukan perbaikan dan penyempurnaan salah satunya dalam mekansime swab, karantina dan juga dalam evaluasi itu,” ujarnya.
Baca juga: Sejumlah ASN Terinfeksi, Gugus Tugas DIY Minta Prokes di Perkantoran Diperketat
Sementara itu, 13 jemaah yang dinyatakan positif terpaksa memperpanjang masa karantina di Arab Saudi. Rombongan di dua gelombang awal tersebut juga hanya diizinkan melaksanakan umrah di Masjidil Haram. Mereka dilarang melaksanakan salat lima waktu di masjid tersebut.
Oman menyebut pengetatan protokol ini semata-mata untuk melindungi para jemaah. Kemenag juga berharap agar Indonesia terus diberi kesempatan melaksanakan umrah di masa pandemi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tanggapi Maraknya PHK, Wamenaker Sebut Masih Banyak Lapangan Kerja yang Tersedia
- Jembatan Konstruksi Jalan Tol di Korea Selatan Ambruk Menimpa 10 Pekerja, 4 Orang Meninggal Dunia
- Selesai Menjalani Hukuman di Malaysia, Ratusan WNI Dipulangkan
- Badan Gizi Nasional Butuh Tambahan Rp25 Triliun per Bulan untuk Percepatan MBG
- AHY Pimpin Lagi Partai Demokrat Periode 2025-2030
Advertisement

Ada Penyesuaian, Ini Jadwal Layanan Samsat Keliling di Bantul Selama Ramadan 2025
Advertisement

Wisata ke Likupang, Menikmati Surga Tersembunyi Keindahan Alam
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pagar Laut, Kades Kohod Cs Ditenggat 30 Hari Bayar Denda Rp48 Miliar
- MUI Sebut 1 Ramadan Tahun Ini Berpotensi Tak Barengan antara Pemerintah dan Muhammadiyah
- Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadan Digelar Petang Ini, Cek Link Streamingnya
- Hasil Rukyatul Hilal di Aceh Jadi Keputusan Sidang Isbat
- Berbeda dengan Indonesia, Umat Islam di Malaysia Berpuasa Ramadan Mulai Minggu 2 Maret
- Ibadah Salat Tarawih Perdana di Masjid Istiqlal Diikuti Ribuan Orang
- Awal Puasa Ramadan 2025 Sama, PBNU Prediksi Kemungkinan Lebaran Juga Bersamaan
Advertisement
Advertisement