Advertisement
Dua Kapolda Dicopot, Fahri: Negara Salah Tingkah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Fahri Hamzah menilai kegiatan Habib Rizieq Shihab yang menimbulkan kerumunan massa dan berbuntut pencopotan dua Kapolda merupakan bentuk salah tingkah negara. Menurut Fahri, negara tidak mampu mengantisipasi kejadian tersebut.
Irjen Pol Nana Sujana dan Irjen Pol Rudi Sufahriadi dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat. Keduanya dinilai tak mampu mengatasi terjadinya kerumunan massa.
Advertisement
Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hari ini dipanggil Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan dalam kegiatan penyambutan Habib Rizieq.
BACA JUGA : Muncul Petisi Agar Rizieq Shihab Dikarantina
“Ini adalah sebagai bentuk salah tingkah negara karena tidak mampu mengantisipasi keberadaan Habib Rizieq saat kembali ke Tanah Air,” kata Fahri, Selasa (17/11/2020).
Menurut Fahri negara kaget dengan fenomena yang terjadi. Padahal, lanjut Fahri, negara memiliki fungsi deteksi dan motivasi. “Jangankan aksi kegiatan, cuaca dan bencana alam saja bisa diterka oleh negara," kata Fahri.
Dia mengatakan awalnya kejadian itu dianggap kecil dan tidak penting. Akan tetapi ternyata banyak pendukung yang menyambut kedatangan Habib Rizieq.
Sementara itu, terkait hal itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Pane mengungkapkan adanya dugaan lain atas pencopotan Irjen Nana Sudjana.
BACA JUGA : Habib Rizieq Tawarkan Rekonsiliasi dengan Pemerintah, Istana
Selain karena masalah penegakan protokol kesehatan dalam kasus Habib Rizieq Shihab, Neta menyebutkan dicopotnya Nana adalah bagian dari manuver persaingan bursa calon Kapolri.
Menurut Neta, Nana merupakan satu di antara calon kuat dari geng Solo. Karena itu, kecerobohan Nana terkait acara Habib Rizieq Shihab dimanfaatkan dengan baik oleh beberapa pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement