Advertisement

Kasus Covid-19 Indonesia Melandai, Satgas Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua

Mutiara Nabila
Jum'at, 13 November 2020 - 13:17 WIB
Budi Cahyana
Kasus Covid-19 Indonesia Melandai, Satgas Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua Ingat pesan ibu, cuci tangan dengan sabun. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat mengantisipasi ancaman gelombang kedua atau second wave penyebaran virus Corona setelah kasus Covid-19 di Inonesia melandai.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan masyarakat di berbagai belahan dunia saat ini sedang mengalami fenomena second wave pandemi Covid-19. Second wave atau lonjakan kedua adalah tren kenaikan kasus yang kembali memuncak setelah mengalami kurva penambahan kasus yang melandai.

Advertisement

BACA JUGA: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Gol Messi Dianulir, Argentina Diimbangi Paraguay

"Lonjakan kasus merefleksikan kenaikan kasus aktif atau orang yang sakit, baik yang tengah menjalani isolasi atau dirawat akibat Covid-19," jelasnya dikutip melalui keterangan resmi, Jumat (13/11/2020).

Wiku mengingatkan, menurut World Health Organization (WHO), gejala Covid-19 akan muncul atau dapat dirasakan setelah 5 atau 6 hari dari  terinfeksi Virus Corona. Atau juga, paling lama dapat dirasakan setelah 14 hari, bahkan terkadang tidak tampak sakit.

Adapun, pada umumnya, ada dua istilah untuk membedakan pasien Covid-19. yaitu asimtomatik yang berarti dapat menularkan tanpa menunjukkan gejala apapun, dan presimptomatik yang berarti orang yang masih dalam tahap pengembangan gejala atau berada dalam masa inkubasi.

Wiku juga merujuk pada tiga penelitian yang menyatakan bahwa, kebanyakan penderita Covid-19 yang tidak bergejala adalah dari populasi berusia muda dan berpotensi menularkan orang-orang sekitarnya.

"Hal ini fenomenanya juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil riset itu, apabila seseorang terlihat sehat, bukan berarti mereka terbebas atau tidak berada dalam kondisi sakit," tambah Wiku.

Karenanya, ia meminta masyarakat untuk terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Karena efektivitas penekanan risiko penularan akan lebih maksimal dengan menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Saya imbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas, pemerintah dan masyarakat karena kerjasamanya bisa bertahan di mas pandemi Covid-19 sampai sekarang," tambah Wiku.

BACA JUGA: Tol Jogja-Bawen Telan Biaya Rp14 Triliun, Ada Terowongan di Temanggung

Sementara itu, untuk melakukan penanganan dengan baik, pemerintah juga harus fokus dan memacu 3T, (testing, tracing, dan treatment).

“Saya mengimbau pemerintah darah Tidak perlu takut melaksanakan testing yang masif dengan alasan angka kasus yang membludak karena tujuan utama kita adalah keselamatan dan kesehatan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, kenaikan kasus yang tinggi dapat segera dilandaikan jika perawatan sedini mungkin dilakukan sehingga angka kesembuhannya juga semakin besar.

Per Kamis (12/11/2020), Indonesia mendapat tambahan kasus positif sebesar 4.173 orang sehingga total kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia mencapai 452.291 orang.

Sementara itu, kasus sembuh bertambah 3.102 orang sehingga secara kumulatif mencapai 382.084 orang dan kasus meninggal bertambah 97 orang atau kumulatif 14.933 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement