Advertisement
Tanggapan Rocky Gerung soal Sikap Gatot Nurmantyo & Habib Rizieq
Pakar filsafat politik Indonesia Rocky Gerung memberikan pemaparan saat Forum Pikiran, Akal dan Nalar (Roadshow Polmark Indonesia dan Partai Amanat Nasional) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019). - ANTARA/Didik Suhartono
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Akademisi Rocky Gerung angkat bicara tentang Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan juga Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Dua tokoh tersebut memang menjadi fokus utama pembicaraan di berbagai kanal media sosial. Setelah kembali ke Indonesia, Rizieq menggaungkan revolusi akhlak, sedangkan Gatot Nurmantyo dikenal dengan gerakan moral.
Advertisement
BACA JUGA : Habib Rizieq Tawarkan Rekonsiliasi dengan Pemerintah, Istana
Rocky menilai kedua tokoh ini berada pada kubu yang berupaya mengevaluasi politik atau yang kini biasa disebut kubu oposisi. Hal ini diungkapkannya melalui video yang diunggah melalui akun YouTube Rocky Gerung dengan judul Gatot Nurmantyo dan Habib Rizieq Bikin Istana Tambah Bingung pada Rabu (11/11/2020).
Rocky berpendapat Habib Rizieq dan Gatot ini telah selesai dengan seluruh persoalan hidupnya sehingga sisa energinya diinvestasikan di dalam politik. Keduanya dinilai tengah mencari cara supaya bangsa ini bisa dihidupkan dengan fasilitas moral.
"Jadi selalu mereka yang sudah purna di dalam soal hidup, dia akan masuk di dalam wilayah moral, wilayah akhlak," terang Rocky seperti dikutip dari media tersebut, Kamis (12/11/2020).
Rocky mengklaim kedua tokoh melihat dalam kehidupan saat ini, publik diikat oleh semen sosial yang disebut injustice, semen kebudayaan yang disebut sebagai value, semen politik yang disebut sebagai oposisi.
Rocky menyimpulkan semen ini kuat sekali dan bukan semen 'kaleng-kaleng'. "Bukan seperti semen kolam istana yang merembes dan berefek kemana-mana," celotehnya.
BACA JUGA : Kritik ke Pemerintah, Rizieq Minta Utamakan
Menurutnya tokoh seperti Gatot, Habib Rizieq, Refly Harun, Said Didu, dan Orang-orang di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Rizal Ramli, Haris Azhar, Asfinawati tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah atau siapapun.
Rocky sendiri mengartikan lautan orang saat penjemputan Rizieq adalah penyerahan moral bangsa ini dan menyerahkan akhlak ini kepada Rizieq.
"Orang berkumpul bukan untuk menjemput Habib Rizieq, orang berkumpul untuk menyerahkan moral bangsa ini dan menyerahkan akhlak ini pada dia. Begitu juga dengan deklarasi-deklarasi di daerah. Begitu Gatot ada, kami itu setiap hari memberikan deklarasi walaupun dilarang, karena orang ingin menyerahkan share moralnya pada pemimpin itu, share akhlaknya pada Gatot," terang Rocky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Syarat Mutlak Bangun Gedung KDMP Gunungkidul: Lahan Clear and Clean
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Bonus Medali Emas Indonesia di SEA Games 2025 Disorot Vietnam
- Viral! Perusahaan China Hadiahkan 18 Apartemen Gratis untuk Karyawan
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
- Harian Jogja Rayakan Hari Ibu 2025 dengan Senam hingga UMKM
- Penembakan Massal di Afrika Selatan, 10 Orang Tewas
- Cegah Banjir, BPBD Gunungkidul Pasang EWS di Kali Oya
- Avatar: Fire and Ash Puncaki Box Office, Raih Rp573 Miliar
Advertisement
Advertisement



