Advertisement
Hasil Tes Covid-19 Palsu Diperjualbelikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Orang-orang tampaknya sangat ingin melakukan perjalanan sehingga mereka rela membeli hasil tes negatif virus corona yang palsu di black market. Hal itu, karena banyak negara yang mewajibkan pengunjung mendapatkan hasil tes virus korona negatif sebelum diizinkan masuk.
Tes virus corona negatif yang dipalsukan telah dilaporkan di Prancis, Brasil, dan Inggris Raya. Namun, tidak mungkin sejumlah besar pelancong akan dapat menggunakan hasil tes palsu karena protokol lebih canggih, saat ini.
Advertisement
Pekan lalu, pejabat Prancis menangkap enam pria dan satu wanita karena dilaporkan menjual sertifikat tes palsu kepada para pelancong dengan harga antara US$180 dan US$360 di Bandara Charles de Gaulle di Paris. Mereka dituduh melakukan pemalsuan, penggunaan pemalsuan, dan keterlibatan dalam penipuan?
BACA JUGA : Tes Corona Bikin Mahasiswa Dilema
Penyelidikan hasil tes palsu dimulai pada September dengan ditemukannya seorang penumpang yang check-in untuk penerbangan ke Ethiopia dengan dokumen palsu yang disertifikasi menerima hasil tes negatif.
Sementara itu, pejabat di Brasil menangkap empat turis domestik pada 29 Oktober karena mereka diduga memalsukan hasil tes virus korona untuk mengunjungi kepulauan Fernando de Noronha.
Kedua pria dan dua wanita dari negara bagian Tocantins di Brasil naik jet pribadi ke pulau-pulau tersebut dan membawa hasil tes yang tidak baru untuk mengunjungi kepulauan tersebut.
Ketika petugas meminta untuk menguji ulang mereka, para turis menolak dan menunjukkan hasil baru dengan tanggal yang lebih baru. Namun, ketika petugas menelepon laboratorium, mereka mengetahui bahwa dokumen telah diubah.
Bulan lalu, Lancashire Telegraph melaporkan bahwa orang-orang juga meniru hasil tes virus korona di Inggris.
Menurut surat kabar tersebut, seorang pria mengatakan dia dapat melakukan perjalanan ke Pakistan setelah seorang teman memberinya tes negatif dan dia mengubah dokumen untuk menunjukkan nama dan ulang tahunnya. Dia juga mengatakan kepada surat kabar bahwa dia mengubah tanggal pengujian menjadi dalam batas waktu yang ditentukan.
BACA JUGA : Biaya Tes Covid-19 Lebih Mahal Daripada Harga Tiket
Telegraph juga melaporkan bahwa agen perjalanan menjanjikan seseorang bahwa mereka akan memberikan hasil tes negatif seharga £50 (sekitar US$66), bahkan jika pelancong tersebut dinyatakan positif.
The Washington Post melaporkan bahwa beberapa tempat mengikuti peraturan yang lebih berteknologi tinggi untuk menghindari hasil tes yang salah. Salah satu contohnya, menurut surat kabar, adalah Hawaii, yang mengharuskan pengunjung untuk menggunakan mitra pengujian yang disetujui, mendaftar dengan program pengujian negara bagian dan mengunggah hasilnya secara online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement