Advertisement

Mengenal Potus dan Flotus Hasil Pilpres AS

Saeno
Minggu, 08 November 2020 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
Mengenal Potus dan Flotus Hasil Pilpres AS Presiden terpilih AS Joe Biden (kiri) bersama istri Jill Biden manyapa di Wilmington, Delaware, AS, Sabtu (7 /11/2020). Bloomberg - Sarah Silbiger\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Joe Biden menang atas Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020.

Salah satu laporan itu disampaikan Associated Press dalam bentuk tabel yang akan segera muncul begitu kita membuka mesin pencarian Google dan memasukkan kata Biden.

Advertisement

Dalam update pukul 13.45 WIB tertera dengan jelas bahwa Biden meraih 290 suara elektoral sedangkan Trump mendapat 214 suara elektoral

Biden meraih 50,6 persen atau 75.196.516 suara, sedangkan Trump meraih 47.7 persen suara atau 70.803.881 suara.

Saat dilantik sebagai Presiden AS, Biden akan memiliki Potus dan Flotus yang baru.

Kamus webster menyebutkan akhiran -OTUS adalah the kependekan dari frasa "of the United States." Akhiran ini, merujuk pada akhiran (sufiks) sekaligus akronim.

Sufik OTUS dikenal di AS mulai akhir abad ke 19.

Adapaun catatan yang ada menunjukkan bahwa penggunaan varian -OTUS terdapat pada 1879. Saat kata SCOTUS (Supreme Court of the United States) muncul dalam buku berjudul The Phillips Telegraphic Code for the Rapid Transmission by Telegraph.

Buku karya Walter P. Phillips ini berisi sejumlah besar kode atau sandi yang memungkinkan masyarakat mengirim pesan melalui telegraf dengan biaya ringan.

Untuk diketahui, biaya atau tarif pengiriman pesan melalui telegraf atau telegram didasarkan pada panjang kata, sehingga masyarakat memilih untuk menggunakan kata sesedikit mungkin.

Kata dengan sufiks -OTUS yang muncul selanjutnya adalah POTUS, kependekan dari "President of the United States," yang digunakan pada awal 1895.

POTUS juga menjadi singkatan yang digunakan sebagai sandi telegraf.

Sejauh ini kata SCOTUS dan POTUS menjadi kata yang dikenal umum.

Selain dua kata itu, ada juga kata FLOTUS yang merujuk pada Ibu Negara alias First Lady of the United States yang pertama muncul pada 1980-an. Kata ini menjadi sandi yang digunakan Secret Service AS untuk Nancy Reagan.

Lantas apa sandi untuk wakil presiden, yang nanti akan disandang Harris?

"Wakil presiden akan dirujuk dengan sandi VPOTUS, meskipun sulit untuk mengucapkannya, kata awal VP bisa jadi alasan munculnya kata yang cukup sulit tersebut," tulis merriam-webster.com.

Lantas, apakah istilah-istilah tersebut akan tetap digunakan?

Sejauh ini, berdasar penelusuran Bisnis.com, belum ada informasi terbaru. Satu hal yang pasti, saat Donald Trump menjadi Presiden ia mendapat gelar atau sapaan Mister President (sebagai gelar tidak formal) selain gelar formal atau resmi The Honorable dan gelar His Excellency di kalangan diplomatik atau di luas AS.

Seperti halnya Trump, saat resmi menjadi presiden nanti, Gedung Putih atau White House menjadi kediaman resmi Biden sebagai Presiden AS.

Biden akan berada di White House Washington, D.C. selama 4 tahun masa jabatannya sebagai Presiden AS. Ia bisa lebih lama tinggal di sana jika kembali terpilih sebagai Presiden AS pada Pilpres periode berikutnya.

Gedung Putih/whitehouse.gov

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement