Advertisement
Status Merapi Siaga, Wisatawan Malah Kunjungi Deles Indah
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN - Status Gunung Merapi saat ini sudah naik dari waspada level II ke status siaga. Namun kenaikan status gunung aktif ini sepertinya tak membuat sejumlah orang takut. Mereka justru berbondong-bondong mendekati gunung tersebut dari wilayah Klaten.
Orang-orang itu mengaku penasaran dan ingin melihat puncak Gunung Merapi dari dekat dengan berkunjung ke Objek Wisata (OW) Deles, Sidorejo, Kemalang.
Advertisement
Salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari OW Deles, Purwanto, 42, mengatakan sejumlah pengunjung masih berdatangan ke OW Deles. Mereka penasaran dengan kondisi fisik Gunung Merapi.
Pengunjung lokasi wisata Klaten ini dapat melihat pemandangan puncak Gunung Merapi yang sedang berstatus siaga dengan jarak 3-4 kilometer. Selain menawarkan pemandangan pegunungan dan lembah yang hijau, lokasi ini juga banyak kera.
Baca juga: Erupsi Merapi: Monyet Mulai Turun, Barang Berharga Dimasukkan Tas Siap Minggat
Namun, keberadaan kera itu tak menimbulkan ketakutan para pengunjung. Sebaliknya, kera itu justru bersahabat dengan pengunjung yang sering memberi makan kacang atau pun pisang.
"Meski status Gunung Merapi seperti sekarang [siaga], masih banyak yang berkunjung ke sini [OW Deles]. Tak kurang 50-an orang ada yang datang ke sini. Orang-orang yang datang ke sini dari Kemalang dan sekitarnya. Rata-rata justru ingin melihat Gunung Merapi dari dekat," kata Purwanto kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).
Tentang banyaknya kera dalam kawasan OW Deles, Klaten, Purwanto mengatakan hal itu tak ada kaitannya dengan status siaga Gunung Merapi. Jauh sebelum Gunung Merapi naik status jadi siaga, kawasan OW Deles sudah banyak kera.
Koloni Kera
"Kalau kera jumlahnya bisa ribuan ekor. Kera-kera itu memiliki koloni sendiri-sendiri. Kera-kera ini tidak mengganggu. Justru kera ini lebih akrab dengan para pengunjung daripada dengan warga asli Sidorejo. Soalnya para pengunjung memberi makan, seperti kacang dan pisang. Kalau warga asli sini, tak pernah memberi makanan seperti itu," katanya.
Salah satu pengunjung OW Deles, Marjanto, 49, mengatakan tak takut berkunjung ke tempat wisata tersebut meski Gunung Merapi sudah naik status. Marjanto datang bersama dengan anggota keluarga besarnya.
"Saya justru penasaran dengan kondisi Gunung Merapi sekarang. Makanya saya datang ke sini [OW Deles]. Tadi, saya sempat memberi makanan kacang ke sejumlah kera yang ada," katanya.
Baca juga: Merapi Siaga, Kelompok Rentan Mulai Dievakuasi
Pengunjung OW Deles lainnya, Sri Lestari, 48, menyampaikan hal senada. Saat pertama sampai OW Deles, warga Kecamatan Karangnongko, Klaten, ini justru kaget dengan warga yang masih beraktivitas seperti biasa meski Gunung Merapi sudah siaga.
Warga lereng Gunung Merapi itu sangat tenang dalam menjalankan aktivitasnya, seperti mencari rumput dan beraktivitas lainnya. "Saya enggak takut datang ke sini. Pemandangannya bagus sekali. Bisa melihat Gunung Merapi dari dekat dan bisa menyatu dengan alam. Udaranya juga segar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Ini Peta Kerawanan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Gunungkidul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
- Sejumlah Anggota Polda Metro Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Anton Fase Pulih dari Cedera, Berpotensi Perkuat PSIM Jogja vs Persik
- Jumlah Penerima MBG Sentuh Angka 40 Juta di Akhir Oktober 2025
- Droping Air Bersih di Gunungkidul Dihentikan
- Masyarakat Diimbau Tak Tergiur Tawaran Lowongan Kerja di Medsos
- KPK Sita Mata Uang Asing di Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut
Advertisement
Advertisement



