Advertisement
Vaksin Covid-19 Buatan China Ditolak Warga Brasil

Advertisement
Harianjogja.com, SAO PAOLO-Rencana program wajib vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksi yang dikembangkan Sinovac Shina, yang dicanangkan Gubernur Negara Bagian Joao Doria, Brasil ditolak ratusan warga.
Lebih dari 300 warga Brasil berkumpul di jalan raya komersial utama Sao Paulo pada Minggu (2/11/2020) waktu setempat untuk memprotes kebijakan itu.
Advertisement
Doria sebelumnya telah berbicara soal kewajiban mewajibkan imunisasi, begitu vaksin tersedia. Pernyataannya itu, memicu pertengkaran dengan Presiden Jair Bolsonaro. Untuk diketahui, Bolsonaro sebelumnya menentang membeli vaksin dari China itu.
Para pengunjuk rasa di Sao Paulo melakukan unjuk rasa untuk mendukung Bolsonaro, dengan satu demonstran memegang tanda bertuliskan "Kami bukan kelinci percobaan". Banyak pengunjuk rasa yang tidak memakai masker.
“Kami menentang duta besar China yang otoriter Joao Doria, yang sekarang akan mewajibkan vaksin itu bertentangan dengan keinginan kami,” kata pengunjuk rasa Andre Petros dilansir dari SCMP.
"Ini tidak terjadi di mana pun di dunia, bahkan di China." katanya.
Ketua Mahkamah Agung mengatakan pengadilan pada akhirnya akan memutuskan masalah tersebut.
Kementerian kesehatan federal Brasil bulan lalu mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin, bergantung pada persetujuan peraturan, dalam kesepakatan yang didukung oleh gubernur negara bagian. Tetapi sehari kemudian Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro mengatakan bahwa Brasil tidak akan membeli vaksin tersebut.
Sedang Diuji
Di Sao Paulo, vaksin Sinovac sedang diuji sebagai bagian dari uji klinis fase tiga dengan dukungan dari pemerintah Doria.
Sementara itu, sejumlah vaksin telah diberlakukan wajib di Brasil, termasuk misalnya Hepatitis B yang diberikan kepada bayi baru lahir. Brasil sukses besar dengan kampanye vaksinasi besar-besaran di masa lalu, memberantas polio di tahun 1980-an misalnya. Jika vaksin Covid-19 diwajibkan, maka akan menambah daftar tersebut.
Brasil saat memiliki wabah virus corona terburuk ketiga secara global, dengan 5,5 juta kasus, setelah Amerika Serikat dan India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement