Advertisement
Bareskrim Dalami Refly Harun Bikin Konten Bersama Gus Nur

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Selasa, Refly Harun diagendakan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Pakar Hukum Tata Negara tersebut menjadi pihak yang turut diperiksa terkait kasus dugaan ujaran kebencian Gus Nur terhadap Nahdlatul Ulama dan Kiai NU.
Refly Harun akan diperiksa terkait perkara tindak pidana ujaran kebencian yang disampaikan Sugik Nur Raharja atau Gus Nur. Ujaran kebencian itu disampaikan Gus Nur saat menjadi tamu bincang-bincang di Channel Youtube Refly harun.
Advertisement
BACA JUGA : Refly Harun Akan Diperiksa Bareskrim Polri Terkait Gus Nur
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Awi Setiyono mengemukakan Refly Harun akan dimintai keterangannya sebagai saksi. Selain itu, juga penyidik akan mendalami alasan Pakar Hukum Tata Negara ini membuat konten ujaran kebencian bersama Sugik Nur Raharja atau Gus Nur melalui channel Youtube.
Menurut Awi tim penyidik tidak akan berhenti hanya pada tersangka Sugik Nur Raharja atau Gus Nur dalam perkara tindak pidana ujaran kebencian itu. Perkara tersebut akan dikembangkan untuk mencari tersangka lainnya.
"Jadi penyidik akan terus mengembangkan ini dan semua pihak akan dimintai keterangannya sebagai saksi, baik pembuat konten, pemilik channel itu [Refly Harun] dan pihak-pihak terkait lain dalam proses pembuatan konten itu," tutur Awi, Selasa (27/10/2020).
Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri menetapkan Sugik Nur Raharja sebagai tersangka tindak pidana ujaran kebencian kepada Ormas Islam NU dengan pelapor Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cirebon Aziz Hakim Syaerozi.
Sugik Nur Raharja diduga telah menghina Ormas Islam NU dan sejumlah Kiai NU, melalui channel Youtube Refly Harun.
Respons masyarakat atas bincang-bincang Refly Harun dengan Gus Nur muncul di media sosial. Salah satunya, ada video yang mempertanyakan mengapa Refly Harun mewawancarai Gus Nur yang disebut oleh pembuat video tersebut sebagai bekas tukang obat.
Sementara saat ditelusuri Bisnis.com, di youtube, Minggu (1/11/2020) terdapat video dengan judul SETENGAH JAM DENGAN GUS NUR, ISINYA KRITIK PEDAS SEMUA!!. Video tersebut dilihat 459,778 kali mendapat like 7.8K (7.800) dan dislike 27K (27.000).
Selain bincang-bincang dengan Gus Nur, Refly Harun beberapa kali mewawancarai nara sumber yang bersuara lantang atau orang yang sedang menjadi perhatian terkait pendirian KAMI. Refly misalnya pernah mewawancarai mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Selain itu, selama ini Refly Harun tercatat kerap mengeluarkan pernyataan yang lantang misalnya terkait UU Cipta Kerja.
BACA JUGA : Refly Harun: Jokowi Gak Bakal Bisa Jadi Orang Nomor 1
Refly Harun juga menyebut Presiden Joko Widodo akan membangun kekuatan politik di sisa empat tahun terakhir menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia. Hal itu diungkapkan Refly pada Kamis (29/10/2020) melalui kanal Youtube miliknya.
Refly mengatakan sudah bukan rahasia umum ada kekecewaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Presiden Jokowi, baik di periode pertama maupun periode kedua.
Namun, ujarnya, partai banteng tidak bisa melakukan apa-apa karena Jokowi merupakan "telur emas" Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Refly juga mengungkapkan tiga menteri dengan posisi paling penting atau "Trio Macan" di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Ketiga menteri tersebut yaitu Rini Soemarno, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Andi Widjajanto. Menurut Refly, sebenarnya permasalahan pemerintahan di era Presiden Joko Widodo baik di periode pertama maupun kedua kurang lebih sama.
“Pada jilid pertama, ada ungkapan yang dikenal dengan Trio Macan. Orang-orang yang dekat lingkar Jokowi, yaitu Rini Soemarno, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Andi Widjajanto,” ungkap Refly dalam channel Youtube miliknya seperti dikutip Bisnis, Jum’at (30/10/2020).
Selasa, Refly diagendakan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Belum diketahui apakah status pakar hukum tata negara itu hanya sebagai saksi atau akan ditingkatkan menjadi tersangka dengan menggunakan pasal UU ITE sebagai jerat.
Satu hal yang pasti, Refly Harun diagendakan menjalani pemeriksaan pada Selasa 3 November 2020 jam 10.00 WIB.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Awi Setiyono, kepada Bisnis, Minggu (1/11/2020) tidak menyebutkan apakah Refly Harun bakal ditetapkan sebagai tersangka serta ditahan seperti Sugik Nur Raharja atau Gus Nur atau tidak.
Menurut Awi penetapan tersangka dan penahanan seseorang tergantung kebutuhan tim penyidik sesuai dengan alat bukti yang didapatkan. "Kita tunggulah nanti seperti apa," kata Awi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement