Advertisement
Polling Pilpres AS: Joe Biden Lebih Unggul dari Trump
Joe Biden dan Donald Trump bersaing keras meraup suara terbanyak di Pilpres AS 2020. - JIBI/Bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Berdasarkan polling Pilpres Amerika Serikat (AS) yang dilakukan CNN, capres Joe Biden unggul di Wisconsin dan Michigan meski persaingan agak ketat di daerah seperti Arizona dan North Carolina.
Hanya dua hari menjelang Pilpres AS, polling menunjukkan perubahan yang tidak signifikan. Jika pada 2016 Donald Trump unggul di keempat negara bagian penting tersebut, kini posisinya digeser Biden.
Advertisement
Survei tersebut memperlihatkan Biden diuntungkan dengan para pemilih yang telah menggunakan hak suaranya melalui surat ataupun secara langsung.
Sementara Trump memimpin dengan jumlah pemilih yang cukup jauh dan belum memberikan hak suara.
Survei di Arizona menunjukkan Biden meraih suara 50 persen dan Trump 46 persen, di mana sisanya merupakan sampel error. Di Wisconsin, Biden unggul 52 persen dibandingkan dengan Trump 44 persen.
Sementara itu di North Carolina menunjukkan Biden sedikit di depan Trump, 51 persen hingga 45 persen, di luar margin kesalahan pengambilan sampel sebesar 4 poin.
Di Michigan, jajak pendapat menunjukkan Biden jauh lebih unggul hingga 53 persen dan Trump hanya 41 persen. Di daerah seperti Michigan dan Wisconsin, pemilih dari kalangan kulit putih lebih dominan daripada di Arizona atau North Carolina.
Dilansir dari New York Times, Mantan Presiden Barack Obama tampil duet bersama Biden di Flint seiring dengan akhir masa kampanye. Rencananya, keduanya juga akan mengunjungi Detroit. Obama dikabarkan juga akan berkampanye di Atlanta dan South Florida pada Senin.
Presiden Trump baru saja menyelesaikan kampanye di Pennsylvania pada Sabtu. Dia mengatakan hasil suara tidak akan muncul pada Selasa 3 November, melainkan harus menunggu beberapa pekan.
"Kami akan menunggu. 3 November akan datang dan pergi. Dan anda akan menghadapi kegaduhan di negara kita," katanya dengan maksud menyinggung keputusan Mahkamah Agung yang akan memperpanjang perhitungan surat suara Pennsylvania dan North Carolina.
Kendati demikian, dia tetap meyakini Republik akan menang.
Adapun, hingga Jumat (30/10/2020) waktu setempat, lebih dari 80 juta surat suara telah masuk. Angka tersebut, menurut US Elections Project, 58 persen lebih besar dibanding pencapaian pada pemilu dini pada 2016, 47 juta surat suara.
Pemilihan presiden AS 2020 ini dilaksanakan baik pemilihan langsung secara fisik dengan sejumlah pembatasan maupun via pos.
Sejumlah pengamat memprediksi jumlah surat suara total tahun ini akan jauh lebih besar dibandingkan pemilu sebelumnya.
Pada 2016, ada 47 juta surat suara yang masuk pada pemilu dini dan kemudian menyentuh 138 juta suara suara ketika Pilpres AS usai. Pada pemilu tersebut, inkumben Donald Trump menang tipis atas Hilary Clinton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Grand Final 4 Events Road to 3rd ICIHES 2025 Digelar
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- BPBD Kota Jogja Siaga 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem Musim Hujan
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 30 Oktober 2025
- Siap Hadapi PSIM Jogja, Pelatih Persik Fokus ke Serangan
- Dua Raperda Baru DIY Fokus pada Penguatan Aparatur dan Lembaga Sosial
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Kamis 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



