Advertisement

LC Ini Pilih Pensiun karena Takut Covid-19

Kurniawan
Selasa, 27 Oktober 2020 - 19:17 WIB
Budi Cahyana
LC Ini Pilih Pensiun karena Takut Covid-19 Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Menjadi pemandu karaoke atau biasa disebut LC bisa dibilang sebuah keterpaksaan bagi DM, 26. Perempuan yang mengaku masih lajang itu harus bisa mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Dia tinggal sendiri di rumah indekos. Namun setelah petualangannya menjadi LC di beberapa tempat karaoke di Solo raya, DM memilih berhenti alias pensiun. Sudah sekitar delapan bulan terakhir dia keluar dari pekerjaan itu.

Advertisement

BACA JUGA: Upah Pekerja Tak Naik Tahun Depan, Serikat Buruh Jogja Tolak SE Menaker

Saat berbincang dengan JIBI, Senin (26/10/2020) dia mengaku memilh “pensiun” dari pekerjaan lamanya karena takut dengan kondisi pandemi Covid-19. Untuk memenuhi kebutuhan dia menekuni usaha jualan Thai Tea.

Usaha itu sebenarnya sudah dia rintis sejak sebelum Covid-19 melanda Solo. “Aku jualan, franchise Thai Tea di dua lokasi. Aku sudah bukan LC lagi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ya saya jualan Thai Tea itu,” ujar dia.

Dengan usianya yang masih terbilang muda, DM mengaku sebenarnya masih bisa untuk menjadi LC di tempat-tempat karaoke yang ada. Tapi dia memutuskan tidak lagi menjadi LC karena pandemi Covid-19 beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA: Besaran Sama Seperti 2020, Upah Minimum 2021 Tidak Naik

Hanya sesekali dia masih melayani permintaan untuk menjadi teman bernyanyi orang-orang yang memang sudah dikenal. “Aku jarang banget keluar kos. Tur nek aku nyanyi ya cuma sama orang-orang yang ku kenal,” imbuh dia.

Untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19 saat karaoke, DM selalu membawa hand sanitizer (HS) dan memakai masker. Disinggung apakah ada bantuan dari pemerintah yang diterima saat pandemi Covid-19, menurut dia tidak ada.

Ihwal usahanya jualan Thai Tea di dua lokasi berbeda menurut DM dari uang tabungannya sendiri. Dia berharap usahanya itu bisa terus berkembang, sehingga dirinya bisa menambah jumlah booth atau lapak untuk berjualan.

BACA JUGA: Suara Gemuruh Selamatkan Kusnan dan Keluarganya dari Terjangan Longsor Kulonprogo

Sejumlah pamandu karaoke atau LC di Kota Solo mengaku mengalami penurunan jumlah tamu atau jam kerja. Penurunan jumlah jam layanan mencapai 50 persen. Seperti disampaikan pemandu karaoke berinisial G via ponsel.

“[Jumlah tamu] Ya berkurang ini, berkurang banget,” ujar dia, Senin (26/10/2020).

Sejak pandemi melanda, G tak mesti mendapat tamu. Padahal dia harus memenuhi kebutuhan hidup, termasuk membayar uang sewa indekos.

Belum lagi kebutuhan makan dan membeli peralatan makeup. “Saya kos sendiri, tidak di mes. Biaya kos saya per bulan Rp1.250.000,” aku dia.

BACA JUGA: Enaknya Rute Baru Trans Jogja: Bayar Nontunai, 10 Menit Sekali Bus Datang

Dengan pendapatan tidak menentu tiap bulannya G harus pintar-pintar membelanjakan uang. Sebab bila dia terlalu boros tentu tak akan mampu mencukupi kebutuhan tiap bulannya. “Kalau dibilang enggak cukup ya memang enggak cukup. Tapi kan ya akhirnya harus dicukup-cukupkan. Kalau tidak gitu ya kurang,” kata dia.

G berharap kondisi pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga aktivitas ekonomi bisa kembali menggeliat. “Aku sih pinginnya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, sehingga bisa hidup normal tanpa taku kena virus,” kata dia.

Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menurut G sudah diterapkan di tempatnya bekerja. Seperti keharusan memakai masker, rajin mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ketua Pemuda Muhammadiyah DIY Ramaikan Bursa Calon Wakil Bupati Gunungkidul

Gunungkidul
| Rabu, 24 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement