Advertisement
Komodo Berhadapan dengan Truk di Tengah Proyek Geopark Pulau Rinca, Ini Penampakannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Proyek pembangunan geopark dimulai di Pulau Rinca, salah satu pulau yang merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo (TNK). Komodo pun terlihat berhadapan dengan truk di lokasi proyek.
Foto aktivitas pembangunan di taman nasional yang ditetapkan sejak 1980 dan untuk melindungi satwa Komodi atau Varanus Komodoensis itu pertama kali diunggah akun @KawanBaikKomodo, Jumat (23/10/2020) malam.
Advertisement
Dari foto itu, aktivitas pengembangan proyek geopark itu pun tidak cukup berjarak dengan satwa yang dilindungi tersebut. Bahkan dalam sebuah foto tampak kadal terbesar di dunia itu berada hanya jarak dalam beberapa meter dari bagian depan sebuah truk yang membawa meterial proyek.
"Sedih! Komodo berhadap2an dengan truk proyek bangunan Wisata Jurassic di Pulau Rinca. U pertama kalinya Komodo2 ini mendengar deru mesin2 mobil dan menghirup bau asapnya. Akan spt apa dampak proyek2 ini ke depannya? Masih adakah yg peduli dg konservasi?" demikian tulis akun @KawanBaikKomodo.
Sedih! Komodo berhadap2an dengan truk proyek bangunan Wisata Jurassic di Pulau Rinca.
— Save Komodo Now (@KawanBaikKomodo) October 23, 2020
U pertama kalinya Komodo2 ini mendengar deru mesin2 mobil dan menghirup bau asapnya. Akan spt apa dampak proyek2 ini ke depannya? Masih adakah yg peduli dg konservasi?
(Photo supplied) pic.twitter.com/ph7Ulj7lnA
Hingga berita ini ditayangkan, postingan tersebut telah disukai oleh 864 pengguna Twitter dan dibagikan oleh 1.000 akun. Salah satunya oleh aktivis Dandhy Dwi Laksono.
Melalui akun Twitter, @Dandhy_Laksono menyoroti proyek tersebut yang dikaitkan dengan program 10 destinasi Bali Baru yang digalakan pemerintah.
"Orang datang dari berbagai penjuru dunia untuk melihat Komodo di habitat aslinya. Jokowi dkk datang dengan gagasan "10 Bali Baru, "wisata premium" dan membangun "Jurassic Park" (baca: kebun binatang)," tulisnya melalui akun tersebut.
Orang datang dari berbagai penjuru dunia untuk melihat Komodo di habitat aslinya. Jokowi dkk datang dengan gagasan "10 Bali Baru, "wisata premium" dan membangun "Jurassic Park" (baca: kebun binatang).
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) October 24, 2020
Lokasi: Pulau Rinca. Foto dari @KawanBaikKomodo pic.twitter.com/ZQHRqtuDYk
Berdasarkan catatan JIBI, proyek pembangunan geopark di Pulau Rinca Loh Buaya disebut sebagai bagian dari Pariwisata Super Prioritas untuk Kabupaten Manggarai Barat.
Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengatakan hal tersebut guna menanggapi sejumlah pelaku pariwisata di Labuan Bajo yang menolak pembangunan sarana prasarana, termasuk rencana pembangunan geopark di Pulau Rinca TNK yang dinilai melanggar UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
"Pembangunan sarana prasarana di Pulau Rinca Loh Buaya bukan mimpi di siang hari bolong, melainkan lahir dari sebuah perencanaan besar dengan fokusnya sebagai bagian dari Pariwisata Super Prioritas," katanya dalam siaran pers, Jumat (7/8/2020).
BACA JUGA: Malioboro Akan Bebas Kendaraan 2 Pekan, Komunitas Ingatkan Masalah Tempat Parkir
Dia menambahkan pemerintah pusat terus melakukan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo Manggarai Barat NTT dalam mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Dukungan infrastruktur salah satunya dilakukan dengan membangun sarana dan prasarana wisata alam di Pulau Rinca Loh Buaya, kawasan TNK, Labuan Bajo.
Pihaknya menuturkan banyak daerah kabupaten yang merasa tidak mendapat perhatian seperti Manggarai Barat (Mabar) khususnya untuk infrastruktur.
“Pembangunan sarana prasarana di Mabar untuk mensinergikan antara pariwisata super prioritas dan kondisi existing infrastruktur dan fasilitas lainnya untuk mendukung Pariwisata yang mendunia Labuan Bajo,” ujarnya.
BACA JUGA: Pesawat Citilink Tersangkut Layang-Layang Besar di Janti Saat Mendarat di Adisutjipto
Menurutnya, pariwisata Labuan Bajo terpilih dari sekian ribu Pariwisata di Indonesia termasuk 5 Destinasi Super Prioritas. Konsekuensinya, negara harus bertanggung jawab mengelola pariwisatanya agar mendatangkan kesejahteraan, termasuk bagi masyarakat setempat.
Sekedar catatan, pengembangan Pulau Rinca di Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium berkelas dunia dapat dilaksanakan secara terpadu dengan mengedepankan perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan.
Dua kementerian saling berkolaborasi mendukung pengembangan infrastruktur di Pulau Rinca, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dua Kali Terkena Serangan Jantung, Krasno Bersyukur Biaya Perawatan Ditanggung BPJS Kesehatan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
- Balas Serangan KKB Papua, Brimob dan Kopassus Diterjunkan
- Janji Tak Akan Intervensi Pembentukan Kabinet Prabowo, Jokowi: Kalau Usul Boleh
- Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka Mulai Bulan Depan, Cek Jadwal dan Formasinya
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
Advertisement
Advertisement