Advertisement
Boeing Temukan Cara Basmi Virus Corona di Pesawat
Pesawat Boeing yang dioperasikan Aerolineas Argentina terparkir di Bandara Buenoes Aires. - Sarah Pabst/Bloomberg
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Boeing, produsen maskapai asal Amerika Serikat (AS), mengembangkan pembersihan maskapai yang efektif membasmi virus Corona (Covid-19). Hal ini nantinya akan menambah kepercayaan diri penumpang pesawat.
Dalam serangkaian pengujian pertama di jenisnya, Boeing dan University of Arizona menentukan solusi pembersihan maskapai saat ini secara efektif menghancurkan virus yang menyebabkan virus corona.
Advertisement
Boeing menyelesaikan pengujian sebagai bagian dari Confident Travel Initiative (CTI) untuk mendukung pelanggan dan meningkatkan keselamatan serta kesejahteraan penumpang dan awak selama pandemi COVID-19.
Pemimpin proyek CTI Boeing Mike Delaney menuturkan pengujian dilakukan pada pesawat Boeing yang tidak dihuni terhadap virus hidup yang disebut MS2 selama musim panas.
Pengembangan tersebut bekerja sama dengan Universitas Arizona, Departemen Ilmu Lingkungan yang menghubungkan hasil tersebut dengan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, di lingkungan laboratorium yang dilindungi.
“Meskipun larutan pembersih ini telah diuji di lingkungan lain, perilaku pesawat terbang berbeda. Sangat penting bagi kami untuk mengevaluasi dan mengonfirmasi bahwa bahan kimia dan teknik yang kami rekomendasikan untuk penggunaan pelanggan kami efektif dan telah teruji dalam pertempuran, "kata Mike dalam keterangan resmi di situsnya, Jumat (23/10/2020).
Menurutnya, dengan bekerja bersama Universitas Arizona, pihaknya dapat menggunakan keahlian lembaga pendidikan yang terkenal di dunia dalam bidang virologi untuk melakukan hal itu.
Virus bakteriofag MS2 aman dan tidak berbahaya bagi manusia dan lebih sulit dibunuh daripada SARS-CoV-2. Studi ilmiah dan industri telah menggunakan virus MS2 selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah sebelumnya di kabin pesawat. University of Arizona menyediakan virus MS2 dan menganalisis hasil tes.
Ahli Mikrobiologi Universitas Arizona Charles Gerba menuturkan studi ini memungkinkan pihaknya menguji dan memvalidasi, untuk pertama kalinya, bahwa larutan desinfektan dapat membunuh SARS-CoV-2 di pesawat.
“Penting untuk diketahui bahwa kami tidak hanya berbicara tentang SARS-CoV-2, tetapi juga virus dan mikroorganisme lainnya,” ujarnya.
Studi ini menempatkan MS2 pada titik-titik sentuh tinggi yang strategis di seluruh kabin, termasuk di meja baki kursi, sandaran tangan, bantal kursi, tempat penyimpanan barang, dan di dalam toilet dan dapur.
Teknisi mendisinfeksi setiap area dengan berbagai produk dan teknologi. Disinfektan kimiawi diterapkan melalui dua cara, yakni penyekaan manual dan dengan penyemprot elektrostatis, perangkat yang menerapkan semprotan halus dari desinfektan cair yang sudah disetujui.
Tes tersebut juga mengukur seberapa baik tongkat ultraviolet Boeing dan lapisan antimikroba bekerja. Antimikroba adalah lapisan tahan lama yang menghancurkan kuman dan virus di permukaan.
University of Arizona menganalisis setiap area pasca desinfeksi untuk menentukan keefektifannya. Hasilnya menunjukkan berbagai tingkat keefektifan, tetapi pada akhirnya semua produk, metode, dan teknologi yang direkomendasikan berhasil memusnahkan virus MS2.
Boeing dan University of Arizona terus menguji metode pembersihan yang direkomendasikan di laboratorium terhadap SARS-CoV-2 dan virus serupa lainnya untuk lebih memvalidasi kemanjurannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Sleman Resmikan Perda RPIK, Target Kontribusi Industri 15,56 Persen
- Aplikasi AI Dominasi Penghargaan Terbaik Apple 2025
- Progres Cedera Donny Warmerdam Positif, Siap Latihan Minggu Depan
- Honda Hangout Spot: Mini Launching New Honda Scoopy Hadir Lebih Stylis
- Undian Piala Dunia 2026: Bocelli dan Robbie Williams Tampil
- Komisi Eropa Selidiki Larangan AI Pihak Ketiga WhatsApp
- UGM Pertimbangkan Keringanan UKT Mahasiswa Terdampak Bencana
Advertisement
Advertisement




