Advertisement
9 Orang Tewas di China Setelah Makan Mie

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Mie mungkin menjadi makanan favorit masyarakat Asia. Tapi Anda perlu hati-hati, sebab ada mie yang berisiko akan kematian.
Seperti yang terjadi pada sebuah keluarga di China. Sembilan orang di keluarga tersebut meninggal pasca mengonsumsi mi yang terbuat dari tepung jagung dan difermentasikan.
Advertisement
Berdasarkan keterangan pihak berwenang, keluarga yang tinggal di provinsi timur laut Heilongjiang makan mie jagung buatan sendiri untuk sarapan pada 5 Oktober 2020. Mie yang terbuat dari tepung jagung yang difermentasi merupakan hidangan yang umum di daerah ini.
BACA JUGA : Misteri Penyebab Keracunan Ratusan Buruh Garmen di Sleman
Tetapi beberapa jam setelah makan, mereka yang mengonsumsi mie jatuh sakit.
Delapan dari mereka telah dipastikan meninggal pada 11 Oktober, dan anggota kesembilan dirawat di rumah sakit tetapi akhirnya meninggal pada Senin lalu.
Setelah ditelisik, penyebab kematian mereka adalah keracunan asam bongkrek, racun pernapasan yang terdeteksi di mie, yang telah dibekukan selama beberapa bulan.
Gao Fei, direktur keamanan pangan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, mengatakan zat beracun itu seringkali bisa berakibat fatal.
BACA JUGA : Ratusan Buruh Pabrik di Sleman Keracunan, Dinkes Bakal
“Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak,” kata Gao seperti dilansir dari Fox News, Jumat (23/10/2020).
Saat ini katanya belum ada obat penawar khusus. "Setelah diracuni, tingkat kematian bisa mencapai 40 hingga 100 persen," tegasnya.
Komisi Kesehatan Nasional mengeluarkan peringatan pada Selasa kemarin untuk menghindari membuat dan makan makanan dengan beras dan tepung yang difermentasi.
"Menggunakan bahan makanan segar dan murni serta sering mengganti air saat membuat makanan dapat mengurangi risiko kontaminasi, tetapi yang terbaik adalah menghindari membuat dan menelan makanan yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi sepenuhnya demi keamanan," kata lembaga kesehatan nasional China itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia Terus Bertambah, Capai 418 Orang
- Dirut Sritex Iwan Lukminto Klaim Uang Tunai Rp2 Miliar Disita Kejagung Adalah Tabungan Keluarga
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Advertisement
Advertisement