Advertisement
Nol Kasus Covid-19, Wisata Karimunjawa Resmi Dibuka

Advertisement
Harianjogja.com, JEPARA—Setelah vakum selama kurang lebih delapan bulan, wisata Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) kembali dibuka Jumat (16/10/2020). Pembukaan ini ditandai dengan pelepasan 220 penumpang kapal cepat oleh Bupati Jepara, Dian Kristiandi.
Dian mengatakan ada dua hal yang melatarbelakangi pembukaan wisata di Karimunjawa. Pertama, tidak adanya kasus penularan Covid-19 di pulau tersebut dan upaya reaktivasi ekonomi warga yang menggantungkan mata pencarian dari sektor pariwisata.
Advertisement
"Di Karimunjawa itu satu-satunya [kegiatan perekonomian] itu pariwisata. Terus kami lakukan simulasi dan telah kami laporkan ke Gubernur Ganjar Pranowo. Kemudian turunlah surat rekomendasi, dengan persyaratan tertentu semua penyeberangan harus pakai rapid test. Kemudian pengetatan protokol kesehatan, tidak hanya di Jepara, di tujuan pun dilakukan juga," ujar Dian di kantor Dermaga Penyeberangan Kartini, Jepara.
BACA JUGA: Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem di Musim Hujan, Ini Saran dari BMKG
Ia mengatakan faktor lain dibukanya wisata Karimunjawa adalah kesiapan warga. Menurutnya, warga dan pelaku wisata Karimunjawa telah siap dan berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika menerima kembali wisatawan.
Meskipun demikian, jika nanti ditemukan adanya kasus penularan Covid-19 di Karimunjawa, ia tak segan kembali menutup kunjungan wisatawan. Oleh karenanya, pihaknya telah menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan dan surelawan guna menyosialisasikan protokol kesehatan.
"Teman-teman di sana justru lebih siap, maka kita harus lakukan simulasi, termasuk hari ini. Jika nanti dalam kurun waktu satu hingga empat hari ada yang bawa virus ini, ya kita tutup," paparnya.
BACA JUGA: Jadi Pembalap Pertama yang Terinfeksi Covid-19, Rossi Bikin Pembalap Lain Ketakutan
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara, Zamroni Lestiaza, mengatakan pembukaan secara terbatas Karimunjawa sudah melalui berbagai tahap. Di antaranya pelaksanaan simulasi pada bulan September, kemudian diikuti permintaan pembukaan wisata oleh bupati kepada gubernur pada awal Oktober 2020.
Sebagai bentuk layanan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan telah menyiapkan sarana rapid test. Itu ditujukan,bagi wisatawan yang belum menjalani tes Covid-19 di kota asal.
"Kewajiban wisatawan miliki keterangan rapid test. Jika belum membawa, kami menyediakan fasilitas rapid test dengan biaya Rp150.000,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
Advertisement

Satpol PP Kota Jogja Dorong Pengolahan Sampah Organik di Kampung Panca Tertib
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hore, Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan hingga Desember 2025
- BPOM Telusuri Temuan Mi Instan Mengandung Etilen Oksida di Taiwan
- Yusril: RUU Perampasan Aset Perlu Sinkron dengan KUHAP
- Prabowo Beri Dukungan Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
- Warga Jepang Berusia 100 Tahun Tercatat 99.763 Orang, 88 Persen Perempuan
- Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Saat Puncak Musim Hujan
- Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
Advertisement
Advertisement