Advertisement
Cari Tahu Apakah Vaksin Covid-19 Halal, MUI Pergi ke China

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaudit kehalalan vaksin virus corona (Covid-19) dengan pergi ke China.
Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Lukmanul Hakim mengatakan pihaknya sudah mengirim tim untuk mengaudit cara pembuatan obat yang baik (CPOB) atau good manufacture practice (GMP) ke sarana pembuatan vaksin Covid-19 yaitu Sinovac, Sinopharm, dan CanSino di China.
Advertisement
"Tim kita sudah berangkat ke China kemarin untuk mengaudit, tetapi diisolasi dulu 14 hari sesuai protokol kesehatan," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (16/10/2020).
Ditegaskan Lukmanul, sebagai negara yang mayoritas beragama muslim, setiap vaksin yang akan didistribusikan dan diedarkan di Indonesia harus diuji dan disertifikasi kehalalannya oleh MUI, termasuk vaksin dari China.
"Kita tinggal tunggu prosesnya dari mereka. Kan harus pemeriksaan, kemudian nanti laporan ke tim ahli, lalu laporan ke komisi fatwa," tuturnya.
Apabila tidak memiliki kendala, kata Lukmanul proses sertifikasi halal bisa berlangsung dalam 1 bulan. Semua tergantung pada kelengkapan dokumen yang dikirimkan produsen vaksin.
"Seberapa cepat kelengkapan yang dikirimkan pihak perusahaan, sebelum audit dan setelah audit, baru kita sampaikan di rapat komisi fatwa. Sebulan bisa selesai," tukasnya.
Dalam siaran pers Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi beberapa waktu lalu menyebut perusahaan vaksin Cansino menyanggupi 100.000 dosis vaksin (single dose) pada November 2020. Selanjutnya, 15-20 juta dosis vaksin akan diberikan pada 2021.
Sementara produsen G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 5 juta dosis mulai datang pada November 2020.
Sedangkan Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Prakiraan BMKG Kamis 18 September 2025, DIY Hujan Ringan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement