Advertisement
Presiden Jokowi Minta Usulan Masyarakat soal Pandemi, Tak Puas dengan Kinerja Menteri?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali meminta para menteri mencari program yang tepat sasaran.
Presiden seakan mengungkapkan ketidakpuasan terhadap kinerja para menteri di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, masih terdapat potensi peningkatan yang dapat dilakukan dari segala program yang telah bergulir.
Advertisement
"Saya ingin menteri-menteri lebih baik lagi bekerja mencari program yang lebih tepat sasaran. Semua harus terus kita perbaiki. Masih banyak kerja keras yang perlu dikerjakan. Kita harus terus melakukan penyesuaian kebijakan, mencari yang lebih baik," ujarnya dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10/2020).
Terkait hal itu, Presiden mengajak masyarakat untuk tidak ragu dalam memberikan usulan-usulan terhadap perbaikan kebijakan ke depan. Kepala Negara juga telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk membuka keran masukan terhadap kebijakan-kebijakan.
Baca Juga: 7 ASN Pemda DIY Terkonfirmasi Positif Covid-19
Menurut Presiden, solusi terbaik untuk menangani pandemi ini harus terus dikembangkan dan dicari. Apa yang dinilai sebagai solusi terbaik yang sudah diterapkan di suatu negara belum tentu dapat diterapkan persis di negara-negara lain, karena perbedaan kondisi di setiap wilayah
"Jadi, kita pun harus terus menyesuaikan diri mencari cara terbaik yang paling cocok dengan situasi kita," ucapnya.
Adapun Jokowi mengatakan selama 7 bulan terakhir pemerintah melakukan banyak hal untuk tetap melindungi dan meringankan beban masyarakat akibat pandemi beserta dampak ekonomi yang ditimbulkan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp203,9 triliun dan sekarang menjadi Rp239,53 triliun untuk mendukung upaya-upaya tersebut, khususnya untuk klaster perlindungan sosial.
Dana tersebut direalisasikan ke berbagai program, seperti PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Nontunai), Sembako, BST (Bantuan Sosial Tunai), Kartu Prakerja, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, Subsidi Gaji, dan Diskon Listrik.
Baca Juga: Pagi Ini Ibadah Umrah di Mekah Kembali Dimulai, Begini Protokol untuk Pastikan Keamanan Pengunjung
Secara total, penyerapan anggaran terkait perlindungan sosial pr 27 Setember 2020 telah mencapai 73,9 persen. Pemerintah pun memastikan seluruh pagu anggaran akan terserap pada tahun ini.
Sementara itu, berdasarkan data Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, serapan anggaran kesehatan masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan capaian perlindungan sosial, yakni baru mencapai 24,9 persen atau Rp21,79 triliun dari total pagu Rp87,55 triliun. Padahal berulang kali pemerintah membentuk narasi bahwa isu kesehatab merupakan prioritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
- Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
Advertisement
Advertisement