Advertisement
Epidemiolog: Pembatasan Sosial Berbasis Komunitas Garda Terdepan Atasi Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Belakangan, istilah mini lockdown mengemuka terkait penanganan Covid-19 di Indonesia. Epidemiolog UI Pandu Riono menyebutkan usulannya soal pembatasan sosial berbasis komunitas. Bagi Pandu, komunitas ada garda terdepan dalam mengatasi pandemi.
"Dari awal saya bilang the community is the frontline dalam mengatasi wabah," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (29/9/2020) pagi.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Komunitas, menurut Pandu, bisa berbasis tempat tinggal, tempat kerja seperti kantor, pabrik, dan yang lainnya. Upaya berbasis komunitas ini, ujarnya, akan lebih bertahan lama (sustain).
BACA JUGA : Ada Rencana Relaksasi Pembatasan Sosial di Tempat
"Keuntungan melibatkan peran serta masyarakat dan akan lebih bertahan lama [sustainable] dalam menghadapi wabah yang berdurasi panjang tahunan seperti wabah Covid-19," ujarnya.
Terkait banyak dan luasnya cakupan wilayah komunitas, jika suatu daerah terdampak Covid-19, Pandu menyebutkan wilayahnya bisa banyak. Tapi, ujarnya, yang lebih penting adalah bagaimana edukasi 3M dan solidaritas sosial bisa dijalankan.
Edukasi 3M yang dimaksud Pandu ada memakai masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak. Sedangkan solidaritas yang dimaksud Pandu adalah kepedulian dalam lingkungan.
"Orang dalam lingkungan yang sama harus peduli, gotong royong, dan [mengembangkan] solidaritas sosial," ujarnya.
BACA JUGA : Masa Pembatasan Sosial Diperpanjang, Warga Sudah Keluar
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan pentingnya intervensi berbasis lokal dalam upaya pengendalian penyebaran virus Corona (Covid-19). Pembatasan sosial berskala besar pada satu kabupaten/kota, apalagi satu provinsi akan merugikan banyak orang. Presiden menjelaskan mini lockdown atau pembatasan sosial berskala mikro dapat dilakukan di tingkat desa, RW, RT, kantor, ataupun pondok pesantren.
“Mini lockdown yang berulang akan lebih efektif,” kata Presiden saat membuka rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/9/2020).
Presiden Jokowi juga sempat menekankan kepada para pemangku kepentingan untuk tidak buru-buru menutup suatu wilayah untuk mengendalikan virus Corona. Dia meminta agar diperhatikan data sebaran virus agar dapat membuat kebijakan intervensi berbasis lokal.
“Strategi pembatasan berskala lokal, baik itu di tingkat RT RW, di tingkat desa, di tingkat kampung, sehingga penanganan lebih detail dan bisa lebih fokus,” kata Jokowi.
BACA JUGA : Tak Hanya di Indonesia, Seperti Ini Pembatasan Sosial
Ide intervensi berbasis lokal telah diutarakan Presiden sejak Juni 2020. Menurutnya, dalam sebuah provinsi tidak semua kabupaten/kota dalam zona merah. Begitu pun dalam satu kabupaten/kota, tidak semua kecamatan, kelurahan, hingga tingkat desa memiliki risiko tinggi.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket Pesawat Mudik Lebaran, Jakarta-Jogja Rp2,2 Juta
- PKB dan Gerindra Sepakat Bakal Deklarasikan Capres-cawapres Mei
- 12 Tahun Penelitian Wolbachia Digelar di Jogja, Ini Pengaruhnya Pada Kasus DBD
- Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati, Ini 8 Alasan yang Memberatkan
- Perjalanan Kasus Teddy Minahasa, dari Ditangkap hingga Dituntut Hukuman Mati
- QRIS Indonesia Bisa Dipakai di Negara-Negara ASEAN Ini
- Catat! Ada Tambahan Jadwal KRL Jogja Solo, Hari Ini!
Advertisement
Advertisement