Advertisement
Puluhan Orang Ditangkap di Plaza Manahan, Sebagian Usia Remaja

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Aparat gabungan Polresta Solo dan TNI menangkap 23 orang saat patroli antisipasi aksi menghitamkan Solo di Plaza Manahan, Selasa (22/9/2020) malam. Sebagian dari mereka yang ditangkap masih berusia remaja, bahkan ada enam di antaranya yang masih duduk di bangku SMP. Enam pelajar SMP itu tercatat sebagai warga Ngawi, Jawa Timur.
Mereka datang berombongan naik sepeda motor. Salah satu dari mereka, DM, 15, mengaku sengaja datang ke Solo setelah menerima pesan ajakan untuk menghitamkan Solo.
Advertisement
Pesan ajakan konvoi besar-besaran menghitamkan Solo itu beredar luas pada Selasa pagi. Aksi itu diduga untuk menanyakan perkembangan penyelidikan polisi terkait kasus penyerangan sejumlah anggota PSHT sepekan lalu di Solo dan Sukoharjo.
BACA JUGA : Antisipasi Konvoi Massa, Aparat Siaga
Untuk biaya ke Solo, DM menjual burung merpatinya. "Ke sini tidak ada yang membiayai, pakai biaya sendiri, jual burung dara, merpati. Karena ingin ikut menghitamkan Solo," kata DM kepada polisi dan wartawan di Plaza Manahan, Solo, Selasa.
Seragam Perguruan Silat
DM bersama lima temannya tidak memakai atribut perguruan silat saat perjalanan dari Ngawi, Sragen, sampai tiba di Solo. Namun, saat mereka tertangkap di kawasan belakang Stadion Manahan, mereka memakai seragam hitam dari salah satu perguruan silat.
Satu pemuda lainnya yang ditangkap mengaku datang ke Plaza Manahan hanya untuk menongkrong. Dia mengaku berasal dari Sragen dan bekerja di Boyolali. Di dalam dompetnya polisi menemukan kartu tanda anggota salah satu perguruan silat.
Polisi dan TNI mulai berpatroli di kawasan Plaza Manahan Solo sekitar pukul 19.00 WIB. Ada juga 100 personel yang dikerahkan untuk patroli keliling Solo.
Di Plaza Manahan, aparat gabungan Satpol PP, TNI, dan Polri menggelar operasi yustisi masker. Operasi ini selesai dalam waktu 1,5 setengah jam, namun polisi tetap berjaga di lokasi.
BACA JUGA : Ribuan Pendekar Silat Geruduk Boyolali, Sejumlah Warung
Beberapa waktu setelah operasi yustisi masker yang menjaring 60-an orang pelanggar itu, polisi mulai menangkap beberapa orang yang berkeliaran di sekitar Plaza Manahan.
Mereka ditangkap karena dicurigai sebagai peserta konvoi perguruan silat yang tengah memantau situasi. Benar saja, dari pemeriksaan polisi, sebagian besar mereka membawa atribut perguruan silat, seperti kaus, baju seragam, dan kartu tanda anggota perguruan silat.
Warga Luar Solo
Saat ponsel mereka diperiksa juga ada yang mengirim pesan dan foto situasi Plaza Manahan ke grup Whatsapp kelompok mereka.
Bahkan ada pula yang melaporkan ke grup mereka soal penangkapan sejumlah orang. Hampir semua orang yang ditangkap tercatat sebagai warga luar Kota Solo. Ada yang berasal Sragen, Ngawi, Karanganyar, dan Sukoharjo.
Mereka semua digiring ke Mapolresta Solo untuk menjalani pemeriksaan dan pendataan. Tak hanya orangnya, sepeda motor mereka pun ikut disita. Sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat lengkap akan diproses hukum seperti tilang dan lain-lain.
BACA JUGA : Pendekar Silat Dianiaya, Diduga Rebutan Lahan Parkir
Orang-orang yang tertangkap itu diperintahkan untuk menuntun sendiri sepeda motor mereka ke Mapolresta. "Ini sebagai upaya kami bersama TNI untuk menjawab keraguan dan kekhawatiran masyarakat tentang keamanan Solo. Memberikan jaminan bahwa Solo aman dan nyaman untuk ditinggali," kata Kabagops Polresta Solo, Kompol I Ketut Sukarda, kepada wartawan di Plaza Manahan, Selasa malam.
Hoaks Massa
Situasi Solo pada Selasa malam itu juga sempat diwarnai beredarnya hoaks berupa video konvoi massa di Jembatan Jurug, Jebres, Solo, dan Jembatan Bacem, Sukoharjo. Sukarda memastikan informasi tersebut tidak benar.
"Hoaks itu, video lama yang diedarkan lagi. Anggota kami sudah memeriksa ke lokasi dan nihil," kata Sukarda.
Hingga lewat tengah malam, aparat kepolisian dan TNI masih berjaga di Plaza Manahan dan berpatroli keliling Solo. Hal itu untuk memastikan tidak ada aksi menghitamkan Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Paus Fransiskus Wafat, Semua Pertandingan Liga Italia Ditunda
- Tersedia 10 Ribu Lowongan Kerja Tenaga Halal dengan Gaji hinggaRp10 Juta, Cek di Sini!
- Ini Profil Paus Fransiskus yang Wafat Setelah Berjuang Melawan Pneumonia Ganda
- Kasus Jemaah Haji Ilegal, Polri dan Imigrasi Didesak Segera Menindak Pelaku
- Lebih dari 84 Ribu Warga Afghanistan di Pakistan Dipulangkan
Advertisement

SPMB Jalur Khusus Olahraga di Bantul Dibuka, Cek Sekolah dan Kuotanya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hari Kartini 2025, Seluruh Moda Transportasi di Ibu Kota Digratiskan untuk Perempuan
- KPK Periksa 2 Saksi dalam Kasus Korupsi Pemberian Fasilitas Kredit di LPEI
- Kasus Campak di Amerika Serikat Menyebar ke 27 Negara Bagian
- Amankan Aksi Demo, 1.211 Personel Kepolisian Diturunkan di Jakarta
- DPR Desak Penjelasan Kementerian ATR/BPN Soal Penyelesaian Kasus Pagar Laut
- Motif Oknum Dokter Gigi Merekam Mahasiswi Mandi Karena Iseng
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Advertisement