Advertisement
Pendekar Silat Dianiaya, Diduga Rebutan Lahan Parkir

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Penganiayaan melibatkan sejumlah pendekar silat terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kasus penganiayaan terhadap tiga pemuda yang mengenakan baju perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (31/10/2019) lalu itu, ddiduga dipicu perebutan lahan parkir.
Advertisement
Ketiga korban, yakni Nombon Susilo (NS), 19, warga Krajan RT 002/RW 001, Dusun Ngile, Kecamatan Tulakan, Pacitan, Jawa Timur (Jatim); Nugroho Eko Putro (NEP), 21, warga Kemiri RT 014/RW 006, Desa Juwiring, Kecamatan Juwiring, Klaten, dan Nurul Burhanudin (NB), 23, warga Tanggung RT 007/RW 009, Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, dianiaya para pelaku di dua lokasi yang berbeda.
NS dikeroyok saat berada di depan PT Sami Surya Indah (SSI), Desa Pandeyan, Grogol, Sukoharjo. Sedangkan, NEP dan NB mengalami nasib serupa saat tengah berada di warung yang terletak di sebelah selatan Balai Desa Telukan, Grogol.
Akibat pengeroyokan itu, ketiga korban mengalami luka-luka sayatan benda tajam di bagian tubuhnya hingga harus menjalani perawatan intensif di RS Nirmala Suri.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Kombes Pol. Budhi Haryanto, mengungkapkan pelaku penganiayaan berjumlah sekitar 50 orang. Mereka diduga berasal dari kelompok perguruan silat SH Winongo.
“Motifnya karena beda kelompok. Jadi para pelaku ini mencari orang yang bukan dari kelompoknya. Ada dendam lama perguruan,” ungkap Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol. Budhi Haryanto, saat dijumpai Semarangpos.com-jaringan Harianjogja.com, di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Senin (4/11/2019).
Perguruan silat SH Terate dan SH Winongo memang sejak lama berseteru. Namun, motif di balik kasus ini bukan hanya perseteruan antarperguruan silat yang sudah lama terjadi.
Ada dugaan perseteruan juga dilandasi perebutan lahan parkir di kawasan Solo Baru, tepatnya di depan restoran cepat saji, Burger King, yang terjadi Kamis (17/10/2019).
Saat itu, RM, yang tengah jaga parkir di depan Burger King didatangi empat orang. Keempat orang itu memaksa korban untuk tidak lagi menjadi tukang parkir di kawasan tersebut.
Ada dugaan RM tidak terima dengan kasus tersebut dan mengadu ke kelompoknya yang berasal dari anggota SH Winong dan Laskar. Kelompok RM itu pun lantas memburu para pelaku dan anggota kelompoknya yang berasal dari PSHT.
Budhi mengatakan saat ini pihaknya sudah meringkus 11 dari 50 pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap NS, NEP, dan NB. Namun bukan hanya dari kelompok pengeroyok tiga anggota PSHT yang ditangkap. Aparat Polda Jateng juga meringkus B dan HW yang menjadi biang kerusuhan di lahan parkir Burger King Solo Baru.
“Yang kami hadirkan di sini [telah diringkus] berasal dari 3 kelompok, SH Winongo, PSHT, dan juga Laskar. Kita enggak tebang pilih,” tegas Budhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement