Advertisement
Epidemiolog UI Sebut Jika Tidak Ada PSBB, Kurva Penularan Covid-19 Lebih Buruk
![Epidemiolog UI Sebut Jika Tidak Ada PSBB, Kurva Penularan Covid-19 Lebih Buruk](https://img.harianjogja.com/posts/2020/09/21/1050413/psbb3.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kalangan epidemiolog menegaskan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengurangi risiko penularan Covid-19 secara signifikan. Memang ada dua sisi efek PSBB. Pada satu sisi jadi instrumen yang efektif menekan risiko penularan, di sisi lain berdampak buruk terhadap perekonomian.
Epidemiolog Universitas Indonesia Iwan Ariawan risiko penularan virus corona di Indonesia bisa lebih tinggi dari posisi saat ini bila tidak menerapkan PSBB di April 2020 lalu. Dia mengambil contoh kasus di DKI Jakarta. Saat PSBB diterapkan pada April 2020, terlihat tambahan kasus landai terus dan stabil.
Advertisement
“Jadi PSBB yang lalu manfaatnya banyak, kita sudah menurunkan risiko penduduk Indonesia terinfeksi Covid-1 mungkin sampai setengahnya,” jelasnya dalam webinar Kelompok Studi Demokrasi Indonesia, Minggu (20/9/2020).
Dia menerangkan, PSBB di Jakarta termasuk sukses karena 60 persen warga berdiam di rumah, berdasarkan data public mobility. Namun, saat PSBB dilonggarkan pada Juni 2020, pergerakan penduduk semakin banyak sehingga kasus infeksi meningkat.
Iwan menyimpulkan, kasus Covid-19 akan semakin banyak bila PSBB semakin longgar. Dengan kata lain, pelonggaran PSBB untuk menggerakkan perekonomian menjadi hal yang berlawanan dengan upaya pengendalian penularan virus.
Kemudian pada saat PSBB transisi, Pulau Jawa mengalami lonjakan pergerakan manusia. Di saat ini penentuan zonasi menjadi masalah karena zonasi tidak bisa ditentukan ketika orang bergerak justru di antarzona.
“Seperti kenapa kasus di Bali naik misalnya. Kami bisa lihat berapa banyak orang yang datang ke Bali dari luar maupun pergerakan di dalam Bali, kasusnya terus naik dan tidak pernah turun setelah banyak turis domestik masuk Bali di periode transisi, jelas Iwan.
Bali membuka turis domestik 30 Juli 2020 atau sehari sebelum hari raya Iduladha pada 31 Juli 2020. Kemudian pada libur 17 Agustus dan Tahun Baru Islam, pergerakan masuk ke Bali kembali meningkat.
“Ini disebabkan awalnya oleh pergerakan turis masuk. Jadi yang banyak naik karena turis luar. Terus gimana? Apakah ekonomi akan mandek? Iya, karena ada PR yang tidak kita kerjakan,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Kehabisan Bekal, Warga Sumut Nekat Curi Uang Infak Toilet Musala di Sragen
- Ribuan Orang di Pasar Jongke Berebut Foto dan Bingkisan Presiden Jokowi
- Gibran Minta Teguh Prakosa Berjejaring dengan Pemerintah Pusat dan Pengusaha
- Tepergok Curi Ponsel Marbot Masjib, Pemuda Karangmalang Sragen Ditangkap Warga
Berita Pilihan
- Berikut Sejumlah Momen Spesial Saat Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
- Tito Karnavian Optimistis Indonesia Jadi Negara dengan Ekonomia Dominan di Dunia
- Penumpang Kereta Cepat Whoosh Terus Meningkat, Jumlah Perjalanan Bakal Ditambah Jadi 62 Perjalanan
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Penuhi Panggilan KPK
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- Sepanjang Tahun Ini, Transaksi Anak-Anak ke Situs Judi Online Tembus Rp3 Miliar
Advertisement
Advertisement