Advertisement
Untuk Vaksin Covid-19, UNICEF Beri Indonesia Jalur Khusus
Ilusrasi - Seorang ilmuwan menunjukkan sampel vaksin untuk melawan penyakit virus Corona (COVID-19) yang dikembangkan Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, di Moskow, Rusia, (6/8/2020). Foto dibuat 6 Agustus 2020./Antara/REUTERS/HO-The Russian Direct Investment Fund (RDIF) -
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Indonesia dan UNICEF menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk mendapat jalur khusus terhadap akses vaksin yang terjangkau dan aman.
MoU ini diteken antara UNICEF dengan Kementerian Kesehatan yang disaksikan pula oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu (16/9/2020).
Advertisement
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan kesepakatan ini merupakan bagian dari Covid-19 Vaccine Global Access Facility atau Covac Facility yang digagas oleh WHO dan aliansi vaksin lainnya.
Ini adalah satu-satunya inisiatif global yang bekerja sama dengan pemerintah dan produsen untuk memastikan vaksin Covid-19 tersedia di seluruh dunia untuk seluruh negara, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah.
BACA JUGA
"[MoU ini] memastikan setiap negara, termasuk Indonesia memiliki akses yang aman, cepat, dan merata terhadap vaksin Covid-19 apabila nanti vaksin sudah ditetapkan dan kemudian produksi," katanya dalam sambutan.
Belum di Produksi
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan UNICEF untuk Indonesia Debora Comini mengungkapkan selain mendapatkan akses vaksin yang sudah diproduksi, kerja sama ini juga memberikan akses khusus bagi Indonesia untuk mendapatkan vaksin yang belum diproduksi di dalam negeri.
Misalnya, vaksin PCV atau pneumococcal conjugate vaccine yang diproduksi di negara lain untuk melawan penyakit seperti meningitis, penumonia, dan infeksi darah bagi anak-anak.
"Kami memperkirakan, begitu kami meluncurkannya di Indonesia, akan menyelamatkan 10.000 anak di negara ini," katanya.
UNICEF Divisi Suplai berbasis di Copenhagen memiliki gudang terbesar untuk membantu kebutuhan komoditas sekitar 140 negara. Salah satu pilarnya adalah untuk menyediakan akses imunisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Homestay dan Kos Harian Gerus Okupansi Hotel Jogja Saat Nataru
Advertisement
Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun 2025, Omzet Pedagang Pantai Depok Turun 25 Persen
- Bank Sampah di Jogja Buka Kebun Buah, Manfaatkan Sampah Organik
- China Perketat Regulasi AI, Fokus Lindungi Anak dan Cegah Bahaya
- Burgerkill dan Ronald Alexander Resmi Berpisah
- Proyek Kereta Gantung Prambanan, Armada dari China Datang 2026
- Efisiensi Anggaran, Pemkot Solo Terapkan WFA ASN Mulai 2026
- Forbes Tetapkan Beyonc Miliarder, Musisi Kelima Dunia
Advertisement
Advertisement



